“Bilang sama Dilan… yang berat bukan rindu, tapi angkat plat besi.”, ujar Wety Rupiana dari pusat rehabilitasi orangutan COP Borneo, Berau, Kalimantan Timur. Demam film Indonesia berjudul Dilan 1990 tak hanya milik perkotaan saja. Tapi di dalam hutan hujan tropis Kalimantan, kata-kata mutiara film Dilan juga menjadi waktu jeda yang sangat menghibur.
Beratnya lebih 100 kg dengan panjang 240 cm tinggi 120 cm dengan ketebalan 3 mm. Bukan benda yang mudah untuk dibawa sendiri. Butuh minimal 2 orang dengan kerjasama tim yang baik untuk membawanya.
Membawa beban seberat itu di jalanan hutan sehabis hujan adalah ujian dari kesabaran. Harus pelan-pelan agar tidak terpleset. Sekali saja terjatuh, kulit akan tergores oleh besi dan tentunya perih sekali.
Namun jalanan becek bukanlah menjadi alasan untuk tidak membawa plat besi dari parkiran ke kandang. Beruntung jalan titian yang dibuat tim Angles dari With Compassion and Soul meringankan perjalanan ini. “Sayang titian belum menghubungkan hingga kandang karantina yang baru dibangun ini. Tapi titian ini sungguh sangat membantu.”, ujar Saifulloh atau bang Ipul yang menjadi relawan COP Borneo selama pembangunan kandang karantina ke-2 ini. (WET)