Here it is, young Orangufriends who unknowingly have donated Indonesian orangutans. They participated in the coloring and drawing competition on the last day of the 2018 Art For Orangutan exhibition held by Gigi Nyala with Orangufriends at the Jogja National Museum. Through their interests, they show concern for orangutans. Maximum age for coloring is 7 years old but apparently there was a 2.4 year-old who have participated, Her name was Malika. The registration fee was Rp. 30,003.00, which some of the donations go to orangutans in the rehabilitation center.
Dessy Rachma, who was one of the three judges in the competition, conveyed the lack of abstractive ‘expression skills’ she found in similar events she has been judging, coloring and drawing competition at children level. Because the expression has a subjective judgment, I might like it but not necessarily so to other judges. And in the world of art, expressive works that tend to be abstract must have accountability, at least explaining that red is red and blue is the soul. Thus most scores are usually obtained from the results of the skills or the visible skills on paper. The combination of sad or cheerful color composition is also one of the scoring focus.
After Alfa Gashani, Imam Arifin and Dessy completed assessing and scoring the children work, then the winners of coloring competition category were announced, Tsania Hasna Salsabila (1st Place), Pelangi Widi Prameswari (2nd place) and Syaila Areta G (3rd Places). Winners got cash prizes, certificates and gifts from Gummy Box. 36 children participated in coloring competition, which were dominated by kindergarten children. Meanwhile, the drawing competition category was attended by 24 participants and won by Rayhan Syahrul Bastian (1st Place), Erina Triastuti (2nd Place) and Calista Zahra Diah Pramesty (3rd Place).
Art makes children powerful … (EBO)
LOMBA MEWARNAI DAN MENGGAMBAR ANAK UNTUK ORANGUTAN INDONESIA
Ini dia, orangufriends cilik yang tanpa mereka sadari sudah menyumbang untuk orangutan Indonesia. Mereka adalah yang ikut lomba mewarnai dan menggambar di hari terakhir pameran Art For Orangutan 2018 yang diselenggaran Gigi Nyala bersama Orangufriends di Jogja Nasional Museum. Lewat minatnya, mereka menunjukkan kepeduliannya pada orangutan loh. Usia maksimal untuk mewarnai 7 tahun tapi ternyata ada yang baru berusia 2,4 tahun sudah ikut berpartisipasi, Malika namanya. Karena dari biaya pendaftaran sebesar Rp 30.003,00 sebagian menjadi donasi untuk orangutan yang berada di pusat rehabilitasi.
Dessy Rachma yang menjadi satu di antara tiga juri lomba menyampaikan minimnya ‘skill ekspresi’ yang abstraktif di ajang yang sama sepanjang dia menjadi juri lomba mewarnai dan menggambar tingkat anak-anak. Karena ekspresi itu memiliki sifat penilaian yang subjektif, aku bisa saja suka tapi juri yang lain belum tentu. Dan dalam dunia seni rupa, karya ekspresif yang cenderung abstrak itu harus memiliki pertanggungjawaban, setidaknya menjelaskan merah adalah merah dan biru adalah kalbu. Sehingga skor terbanyak biasanya diperoleh dari hasil olah skill atau keterampilan yang kelihatan di atas kertas. Perpaduan warna yang dimasukkan menjadi komposisi yang sendu atau ceria juga menjadi salah satu fokus penilaian.
Setelah Alfa Gashani, Imam Arifin dan Dessy menyelesaikan penilaian terhadap karya anak-anak yang mengikuti lomba maka diputuskanlah pemenang untuk kategori lomba mewarnai, Tsania Hasna Salsabila (Juara 1), Pelangi Widi Prameswari dan Syaila Areta G (Juara 3). Pemenang mendapatkan hadiah uang tunai, piagam dan bingkisan dari Gummy Box. Peserta mewarnai diikuti 36 anak yang didominasi anak-anak TK. Sementara itu, kategori lomba menggambar diikuti 24 peserta dan dimenangkan oleh Rayhan Syahrul Bastian (Juara 1), Erina Triastuti (Juara 2) dan Calista Zahra Diah Pramesty (Juara 3).
Art make children powerfull…