Bagi masyarakat urban di perkotaan, fenomena seperti hujan meteor mungkin hanya terjadi dalam film. namun lain halnya dengan warga Desa Klatanlo, Kecamatan Wulanggintang, Flores Timur. Hal ini tergambar dari pernyataan warga terkait lubang-lubang besar yang ditemukan di desa mereka. Salah satu lubang besar dengan diameter 15 meter berada di dekat jalan penghubung desa dan terbentuk akibat erupsi Gunung Lewotobi yang terjadi pada 4 November 2024. Uniknya, peristiwa tersebut tidak meninggalkan batu atau serpihan apa pun.
Sebuah rumah yang kami lewati membuat kami terhenti untuk memandanginya. “Itu adalah rumah yang dihantam meteor saat erupsi kemaren, dengan korban enam orang meninggal dunia”, ujar Aziz, Koordinator Lapangan Dinas Peternakan Flores Timur. Rumah tersebut kini hanya menyisakan sebuah kandang yang berisi empat ekor babi peliharaan yang kelaparan. Babi-babi itu menghabiskan pakan berupa dedak jagung yang kami berikan dengan dicampur air.
Setelah mendapat persetujuan dari salah satu keluarga korban, evakuasi empat ekor babi pun dilakukanbersama Dinas Peternakan. Namun, saat tiba di lokasi, kandang hanya berisi dua ekor babi, sementara pagar kandang terlihat telah roboh. Meskipun gemuruh Gunung Lewotobi terdengar sangat keras, proses evakuasi tetap berjalan cepat. Kedua babi yang tersisa dibawa ke shelter yang telah dibangun di dekat Posko Puskewan Konga, Kecamatan Titehena, Flores Timur. Di sana, perawatan dilakukan dengan baik oleh Dinas Peternakan hingga akhirnya kedua babi tersebut diambil oleh keluarga korban. (DIT)