ORANGUFRIENDS PADANG DI RAON FEST SIBOLANGIT

Kegiatan edukasi memang tidak terlihat heroik di dunia konservasi. Edukasi juga tidak begitu menarik perhatian media massa. “Tapi… dalam dunia konservasi hutan dan satwa liar, edukasi memiliki peran yang sangat penting untuk membentuk karakter anak-anak bangsa sebagai generasi penerus bangsa.”, ujar Novi Rovika, siswa COP School Batch 7.

Edukasi tentang satwa liar tak sepopuler edukasi konservasi lainnya. Padahal keunikan dan peranan penting satwa liar dalam ekosistemnya serta manfaatnya untuk manusia merupakan nilai penting dalam melestarikan alam.

Melalui pendekatan persuasif dengan strategi yang ‘kekinian’ sesuai dengan kemajuan zaman, orangufriends Padang hadir dengan kegiatannya. “Raon Fest” 2017 Sibolangit – Sumatera Utara adalah contohnya. Event musik yang digagas anak-anak muda kota Medan yang menamakan diri “Gang Cobra” tersebut. memadukan kegemaran anak-anak muda beraktivitas di alam terbuka dengan berkemah, sambil menikmati festival musik.

Baru pertama kali digelar secara outdoor. Event musik yang tak biasa ini menjadi ruang bagi band-band indi kota Medan untuk mengapresiasikan diri. Raon Fest juga memberi ruang bagi anak-anak muda yang memiliki hobi fotografi dan film. “Stand Up Comedy indo Medan” pun turut meramaikan acara.

Zal Puteh, aktivis musik balada kota Medan melalui ‘Dialog Musikal’ memberi gambaran tentang kehidupan orangutan Sumatera. Lagu ‘Pongo Abeli’ menjadikan materi edukasi begitu renyah terdengar audience. Dan yang mampir ke meja orangufriends untuk membeli merchandise karena mereka ingin ikut berdonasi untuk orangutan. “Membeli karena sebab.”, lirih Novi dengan terharu.

“Sayang, mereka yang hadir, tidak pernah mengetahui keberadaan orangutan Sumatera. Padahal habitatnya tak jauh dari tempat mereka berada.”, ucap Novi lagi. Inilah yang kemudian membuat mereka semakin antusias. Cerita, diskusi, lagu dan musik dengan suasana yang santai menjadikan Sabtu – Minggu di pertengahan bulan Juli menjadi lebih berarti. Orangufriends memang punya 1001 ide dan cara untuk perlindungan orangutan dan habitatnya. (Novi_Orangufriends)

DEBBIE, ORANGUTAN TERTUA DI COP BORNEO

Sejak pertama kali datang di pusat rehabilitasi orangutan COP Borneo, Debbie berada di kandang 1 atau kandang karantina berdampingan dengan orangutan Ambon dan Memo. Debbie sekarang berusia 26 tahun. Dia adalah orang tertua di COP Borneo. Debbie adalah orangutan yang tidak bisa dilepasliarkan ke habitat aslinya, karena usianya yang sudah terlalu tua dan perilakunya yang sudah tidak liar lagi. Hal tersebut disebabkan sudah terlalu lama Debbie hidup bersama manusia.

Selain menjadi orangutan paling tua, Debbie adalah orangutan yang paling ganas dan galak di COP Borneo. Beberapa keeper selalu menjadi sasaran keganasan Debbie. namun, karena para keeper sudah sangat paham sifatnya Debbie, mereka bisa menghindari hal-hal buruk yang akan dilakukan Debbie.

Sudah dua tahun ini, Debbie menghuni kandang karantina ini. Debbie pun memiliki kebiasaan menyimpang yang bukan prilaku alami dari orangutan. Debbie sering meludah dan bertepuk tangan. “Prihatin sekali saat harus menatap mata Debbie. Kandang karantina seperti penjara untuknya.”, batin Reza Kurniawan, manajer COP Borneo.

Solusi terindah untuk Debbie masih terus diusahakan. “Andai ada ‘Sanctuary Island’ untuknya. Debbie akan merasa hidup di alam bebas. Debbie akan menjelajah sesuai luas pulau tanpa ada jeruji atau dinding yang membatasi. Pagar alami bernama sungai akan menjadi batas jelajahnya.”, ujar Reza Kurniawan penuh harapan. (WET)

THE APE CRUSADER

Did you know that the APE Crusader Team have assisted the Wildlife Authority in 15 operations during 2016. 12 orangutans and 2 other wildlife have been saved and 3 people have been jailed as the result. The APE Crusader Team is joint operation between COP and the Orangutan Outreach.
The APE Crusader was the first team in Centre for Orangutan Protection. The APE Crusader since 2007 focus to save the habitat of orangutan, orangutan and wildlife.

Apakah kamu mengetahui bahwa Tim APE Crusader sudah mendampingi Kementrian Kehutanan dan Lingkungan Hidup di 15 operasi bersama selama tahun 2016? 12 orangutan dan 2 satwa liar lainnya berhasil diselamatkan dan 3 orang menjalani hukuman di penjara sebagai hasilnya. Tim APE Crusader adalah tim yang didukung atas kerjasama Centre for Orangutan Protection dengan Orangutan Outreach.
Tim APE Crusader adalah tim yang pertama kali ada di COP. Sejak tahun 2007, APE Crusader fokus untuk menyelamatkan habitat orangutan, orangutan dan satwa liar lainnya.

GOING RESCUE A BEGGAR ORANGUTAN

Today, COP deploy its APE Guardian Team to rescue a wounded orangutan on his head. He is begging for food on the street in East Kalimantan as the forest has gone to make way for oil palm plantation.
2 weeks ago, we have rescued a big male orangutan from the same area and have spotted another 3 orangutans. So, at least 4 orangutans need to be rescued now from the area. The APE Guardian is joint operation between COP and TOP.
http://www.orangutan.id/what-you-can-do/

Hari ini, COP mengirim tim APE Guardian untuk menyelamatkan orangutan terluka di kepalanya. Orangutan ini terlihat sedang mengemis makanan di pinggir jalan Kelay, Berau, Kalimantan Timur sebagai akibat hilangnya hutan untuk perkebunan kelapa sawit.
2 minggu yang lalu, kami harus menyelamatkan satu individu orangutan jantan dewasa. Di lokasi yang sama, kami menemukan 3 orangutan lainnya. Jadi, setidaknya ada 4 orangutan yang perlu diselamatkan dari lokasi ini.
Tim APE Guardian adalah tim yang terbentuk dari kerjasama Centre for Orangutan Protection bersama The Orangutan Project.