The covid-19 pandemic has disrupted almost all economic activities in business industries. The restriction on human mobility and social contact has affected many production activities, resulting in supply and demand shock. This is a challenge for the industrial sectors, including palm oil plantation. Then, how is the palm oil plantation going during the pandemic?
According to Indonesian Palm Oil Producers Association (GAPKI) data, there has been a decrease in the statistics of the Indonesian Palm Oil Industry 2020 compared to 2019. Accumulatively, total palm oil production in Jan – May 2020 reduced by 2,936 million tons from the previous year. While total exports and totl domestic consumption from Jan – May 2020 fell by 1,587 million tons and 22 thousand tons, respectively. The decline was largely due to social and mobility restrictions to prevent the spread of covid-19 virus, especially the exports to recipient countries such as China, Africa, India, Europe and Pakistan.
However, APE Crusader team found that land clearing for palm oil plantation extention keep happening. In early 2020, the team found two (2) individual orangutans in a forested area near a palm oil plantation in Seruyan, Central Kalimantan and found out that by June 2020 the area had been cleared. In addition, APE Crusader team also discovered a massive forest clearing for palm oil plantation in West Kutai, East Kalimantan from the beginning of 2020 and still going until now.
Although, covid-19 pandemic has affected production and export activities of palm oil, land clearing activities for plantation keep on happening. “Pandemics do affect many aspects of life, but we must not let our guard down. Do not let our forests and orangutans gone as the pandemic gone.” said Sari Fitriani, manager of COP Orangutan Habitat Protection Program. (SAR)
APA KABAR INDUSTRI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DI KALA PANDEMI?
Pandemi COVID-19 telah mengakibatkan terganggunya kegiatan ekonomi hampir di semua industri bisnis. Hal ini dikarenakan pembatasan mobilitas manusia mempengaruhi banyak kegiatan produksi, sehingga mengakibatkan penawaran (supply) dan permintaan (demand) mengalami guncangan. Ini menjadi tantangan bagi sektor perindustrian, tidak terkecuali industri perkebunan kelapa sawit. Lalu Bagaimana kabar industri perkebunan kelapa sawit selama pandemi?
Menurut data yang dihimpun oleh Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), terjadi penurunan terhadap angka statistik industri minyak sawit Indonesia tahun 2020 dibandingkan dengan tahun 2019. Secara akumulatif, total produksi minyak sawit bulan Januari-Mei 2020 mengalami penurunan hinga 2,936 juta ton dari total produksi tahun sebelumnya. Sedangkan total ekspor dan total konsumsi domestik Januari-Mei 2020 berturut-turut hingga 1,587 juta ton dan 22.000 ton dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan tersebut banyak diakibatkan oleh pembatasan sosial dan mobilitas yang diberlakukan untuk mencegah penyebaran virus COVID-19, terutama ekspor ke negara-negara penerima minyak sawit Indonesia seperti Cina, Afrika, India, Eropa dan Pakistan.
Meskipun begitu, tim APE Crusader mendapati bahwa pembukaan lahan untuk ekspansi perkebunan kelapa sawit masih terus terjadi. Di awal tahun 2020, tim APE Crusader menemukan adanya dua individu orangutan di area berhutan dekat perkebunan kelapa sawit di Seruyan, Kalimantan Tengah dan mendapati bahwa pada bulan Juni 2020 area berhutan tersebut sudah habis dibuka. Selain itu, di Kutai Barat, Kalimantan Timur tim APE Crusader juga menemukan adanya pembukaan hutan besar-besaran untuk perkebunan kelapa sawit yang tengah. berlangsung dari awal tahun 2020, hingga saat ini.
Meski pandemi memberikan dampak berkurangnya produksi dan ekspor minyak kelapa sawit, aktivitas pemukaan lahan untuk perluasan perkebunan kelapa sawit masih terus berlangsung. “pandemi memang mempengaruhi banyak aspek kehidupan, namun kita tidak boleh lengah. Jangan sampai sat pandemi COVID-19 hilang, kita juga kehilangan lebih banyak lagi hutan an orangutan.”, tegas Sari Fitriani, manajer Perlindungan Habitat Orangutan COP. (SAR)