Mulai berumur enam tahun, bocah kecil biasanya berkembang dengan kemampuan adaptasi yang luar biasa, tidak terkecuali orangutan bernama Happi. Dia hidup satu kandang dengan tiga individu orangutan yang lebih besar darinya dan Happi tahu bagaimana menghadapi ketiganya. Kumpulan rambut berwarna cokelat muda yang terletak di belakang punggungnya sering kujadikan pertanda bahwa ia adalah Happi. Terkadang aku tidak menyadari bentuk postur tubuhnya yang mungil itu, sekilas ada kemiripan bentuk postur tubuh dengan Owi.
Secara tak sengaja, Happi sering menjadi obyek pengamatanku saat di sekolah hutan. Postur tubuh proposionalnya dan kecerdasan motorik Happi menjadikannya harapan untuk dilepasliarkan kembali ke habitatnya. Happi memiliki kecerdasan dalam pengamatan dan adaptasi lokasi yang baru, setiap kali sekolah hutan, ia mampu menjelajahi daerah baru yang belum pernah ia singgahi. Ia selalu mengamati sekitar, apa yang bisa ia makan atau manfaatkan. Hingga pada suatu ketika, aku melihat Happi sedang minum air dari kubangan yang terdapat di batang pohon yang patah. Sesekali ia mematahkan daun muda untuk dijadikan cemilan perjalanannya mengelilingi lokasi sekolah hutan.
Perilaku yang sangat unik juga dapat dilihat dari Happi. Ketika ia mendapatkan teman baru seperti orangutan yang baru pertama kali mengikuti sekolah hutan, ia tidak pernah melakukan perbuatan kasar. Orangutan Aman misalnya yang selalu diajak Happi untuk bermain bersama dan belajar bagaimana bisa menggantung dan berayun di ranting pohon. Orangutan Kola juga mendapatkan perlakukan yang baik dari Happi. Happi jarang melakukan tindakan agresif ke manusia, namun bukan berarti ia dekat dengan perawat satwa, hanya saja ia sangat paham akan maksud keberadaan perawat satwa dan biasanya ia menjauh dari manusia ketika tidak ada maksud penting untuknya. (BAL)