Minggu, 12 Juli 2020, lima satwa yang terdiri dari satu ekor elang ular bido, satu ekor elang perut putih, satu ekor elang brontok fase gelap dan dua ekor merak hijau telah diperiksa dan siap untuk dibawa menuju Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur. Sebelumnya ketiga elang juga melalui proses banding dan wing marker oleh tim dari Yogyakarta untuk mempermudah monitoring nantinya.
Kemudian tim yang terdiri dari BKSDA Yogyakarta, Yayasan Konservasi Alam Yogyakarta dan juga APE Warrior COP menjemput juga satu ekor merak hijau lainnya di Wanagama Paksi, Gunung Kidul untuk ikut dilepasliarkan. Perjalanan kurang lebih sembilan jam dilakukan dengan beberapa kali perhentian untuk mengecek kondisi keenam satwa. Perjalanan cukup lancar hingga hari Senin, 13 Juli 2020 pukul 05.00 WIB kami tiba di Taman Nasional Baluran. Terbitnya matahari pagi menyambut kedatangan tim dan keenam satwa dengan hawa Baluran yang cukup sejuk.
Keenam satwa tiba dengan selamat dan menunggu untuk dipindahkan ke kandang habituasi. “Sayangnya memang kandang belum sempurna dan uji coba harus dilakukan untuk memastikan kandang aman bagi para satwa. Maka pada siang hari setelah semua diperiksa, satwa-satwa pun akhirnya dipindahkan ke kandang habituasi.”, ujar Liany D. Suwito, juru bicara COP.
“Awalnya para satwa terihat kebingungannya, namun setelah beberapa lama kami pantau akhirnya mereka mulai terbiasa. Ketika diberi pakan, elang laut perut putih makan dengan cukup lahap, namun sedikit berbeda dengan elang brontok dan elang ular bido yang masih terlihat cukup stres.”, tambah Liany lagi.
Hari Selasa ini, APE Warrior akhirnya berangkat ke Banyuwangi untuk mencari mencit dan ikan lele untuk tambahan pakan elang. Semoga hari ini mereka semua sudah mau makan agar besok, semuanya bisa dilepasliarkan dengan lancar dan bisa menyesuaikan diri di habitat barunya. (LIA)