IBU KEPALA BBKSDA SUMUT BERKUNJUNG KE PEMBANGUNAN LOKASI SEKOLAH HUTAN SIRANGGAS

Di tengah rimbunnya bentangan hutan Sumatra Utara, harapan baru bagi pelestarian Orangutan Sumatra mulai tumbuh. Setelah melalui proses panjang lebih dari setahun, BBKSDA Sumatra Utara bersama Centre for Orangutan Protection atau Pusat Perlindungan Orangutan dan Masyarakat Dusun Lae Meang, Desa Mahala, Kabupaten Pakpak Bharat, resmi memulai pembangunan area Sekolah Hutan di Suaka Margasatwa Siranggas.

Perjalanan menuju pembangunan ini tidaklah mudah. Di mulai dengan survei lokasi untuk menentukan area yang paling ideal, tim kemudian bekerja sama dengan masyarakat setempat untuk membersihkan lahan. Jalan setapak di sepanjang saluran irigasi dibuka, pintu masuk ke lokasi dipersiapkan, dan area disesuaikan untuk kebutuhan kawasan soft-release orangutan, semuanya dengan memperhatikan kelestarian lingkungan. Harmoni antara kebutuhan konservasi dan keberlanjutan alam menjadi fokus utama dalam setiap langkahnya.

Pada 13 Desember 2024, Kepala BBKSDA (Balai Besar Sumber Daya Alam) Sumut, Ibu Novita, bersama Suaka Margasatwa Siranggas dan perwakilan Marga Solin yang memiliki tanah ulayat di kawasan ini, melakukan kunjungan khusus untuk meninjau langsung kemajuan program ini. Kehadiran mereka menjadi momen penting yang menegaskan komitmen bersama dalam pelestarian orangutan. Kunjungan ini tidak hanya memberikan dukungan moral, tetapi juga memperlihatkan peran penting kolaborasi antara pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan masyarakat adat dalam menjalankan program konservasi.

Sekolah Hutan ini dirancang sebagai tempat yang mendukung program konservasi orangutan sumatra dengan melibatkan masyarakat lokal sebagai bagian penting dari upaya ini. Dukungan masyarakat tidak hanya memastikan keberhasilan proyek, tetapi juga memperkuat rasa kepemilikan terhadap konservasi satwa dan ekosistem hutan mereka. Langkah ini membawa harapan baru bagi masa depan orangutan dan keanekaragaman hayati Sumatra Utara. Kolaborasi ini mewujudkan mimpi melestarikan salah satu primata paling langka di dunia ini semakin mendekati kenyataan. (DIM)

SCHOOL VISIT SMA NEGERI 2 SLEMAN, YOGYAKARTA

Jauh-jauh dari Surabaya untuk memimpin kunjungan ke SMA Negeri 2 Sleman Yogyakarta. Sosok Orangufriends lulusan Universitas Ciputra jurusan Psikologi ini sangat menarik. Rendy Aditya yang juga alumni COP School Batch 12 dengan tata bahasa yang teratur memulai edukasi pagi itu. 5 April 2024, tiga kelas 10 melebur menjadi satu aula. Mereka adalah generasi Z yang katanya selalu cepat mendapatkan informasi apa pun.

Kursi sudah terisi penuh, memulai materi yang mau dibilang berat ya berat tapi dibuat ringan juga bisa, tetap butuh fokus audience. Ice breaking, si pemecah suasana pun dimainkan. 144 orang diharuskan berdiri dan mengikuti Adi, si kapten APE Patriot yang kebetulan sedang berada di Yogya. Orangutan Sumatra dan Tapanuli pun menjadi topik hangat karena APE Patriot sendiri fokus pada perlindungan orangutan tapanuli dan habitatnya. “Centre for Orangutan Protection (COP) adalah satu-satunya organisasi yang bekerja untuk tiga spesies orangutan di Indonesia. Wilayah kerja yang sangat luas tentu saja tidak bisa dikerjakan sendiri. Dukungan para relawan yang tergabung dalam Orangufriends ini lah yang menguatkan. Lewat edukasi menjadi harapan, kelak generasi muda akan terus berkembang dan menggantikan peran sebelumnya.”.

School visit pun berjalan mulus, komunikasi dua arah pun terjalin. Tentu saja ketuk pintu sekolahan satu dengan sekolahan lainnya akan terus berlanjut. Banyak informasi yang tidak tersampaikan jika hanya mengandalkan dunia maya, apalagi media sosial. Keterbatasan durasi dan kebiasaan scroll-skip tanpa melihat sampai akhir juga menjadi hambatan. Fokus yang hanya separuh-separuh juga menjadi halangan untuk mendapatkan informasi yang utuh. Karena itu, COP akan terus hadir untuk generasi Z dan Alpha. (SAT)

SEMOGA PELEPASLIARAN ORANGUTAN RONGRING LANCAR

Menutup tahun 2023 dengan mempersiapkan jalur pelepasliaran orangutan Rongring membuat adrenalin tim APE Patriot, tim termuda Centre for Orangutan Protection (COP) yang bekerja di Tapanuli, Sumatra Utara meningkat. Rongring sebelumnya sempat batal dilepasliarkan bersama orangutan Kriwil pada Oktober 2023 yang lalu. APE Patriot kembali mengambil peran di PRM (Post Release Monitoring) dimana tim wajib mengikuti kemana pun orangutan yang baru dilepasliarakan dan memastikan orangutan tersebut mampu bertahan hidup dan beradaptasi di rumah barunya.

“Hari ini, kami (APE Patriot COP) bersama tim Resort Siranggas 2, TahuKah melakukan pembersihan jalur dan pembuatan jalur untuk kegiatan pelepasliaran. Sementara orangutan Rongring masih dalam perjalanan dari Sibolangit ke kantor SKW 1 Sidikalang dan rencana besok pagi tim langsung bergerak ke titik lokasi”, berikut pesan singkat yang disampaikan Adi, kapten APE Patriot usai memastikan jalanan lubang yang akan dilalui tertutup dan layak dilalui. Beberapa jalur terjal juga dibuatkan peganggan dari batang pohon agar esok hari tim yang mengangkat kandang bisa terbantu. “Semoga besok semesta bersahabat alias tidak hujan”.

Ini adalah kali keduanya tim APE Patriot membantu BBKSDA Sumut melepasliarkan kembali orangutan ke habitatnya. APE Patriot juga fokus pada edukasi dan penyadartahuan tentang orangutan. Rangkaian kunjungan ke sekolah (school visit) di Tapanuli juga telah dilaksanakan bulan sebelas yang lalu bertepatan dengan Orangutan Caring Week pada 13-19 November 2023. Semangat APE Patriot!