December 2023

585 HARAPAN AKHIR TAHUN UNTUK ORANGUTAN

Dulunya sih hutan, tak ada orang yang tinggal di sana. Tapi itu dulu. Jumlah penduduk bertambah, kampung semakin besar, pendatang pun semakin banyak seiring berkembangnya kabupaten Berau, dan kabupaten lainnya di Kalimantan Timur. Habitat satwa liar khususnya orangutan semakin terdesak. Kondisi hutan sebagai tempat tinggal dan mencari makannya pun semakin sulit. Kehadiran satwa liar di kehidupan manusia semakin sering terjadi. Pengkayaan tanaman hutan menjadi solusi.

Tim APE Crusader untuk kedua kalinya dalam tahun 2023 melakukan penanaman dan melakukan tambal sulam terhadap tanaman yang tidak berhasil sebelumnya. Kali ini bibit nangka, rambutan, durian dan jambu air degan melibatkan Kelompok Tani Makmur Jaya, Kampung Sidobangen, Kecamatan Kelay melakukan penanaman di batas kampung dan kawasan berhutan. Tentu saja dengan harapan, satwa liar tak perlu masuk lebih jauh ke pemukiman maupun ladang.

“Akhir tahun ini kami menanam 500 bibit dan menanam kembali bibit yang mati sebanyak 85 titik. Ada 4 jalur tanam, di setiap jalur ada 250 tanaman, dengan jarak tanam 5 m. Kurang lebih sepanjang 1,25 km per jalur, semoga musim yang baik untuk menanam ini menambah kemampuan bibit bertahan hidup, tanpa takut kekeringan”, kata APE Crusader COP.

Centre for Orangutan Protection telah melepasliarkan kembali 10 orangutan di Hutan Lindung Sungai Lesan yang berdekatan dengan Kampung Sidobangen ini. Dari data laporan masyarakat dan penilaian singkat tim ke lapangan setiap kali ada konflik, APE Crusader mendapati orangutan yang mencari makan di kebun warga terutama pada masa paceklik buah di hutan. “Untungnya, masyarakat sangat peduli dan sangat menyadari resiko hidup berbatasan dengan satwa liar”.

SEMOGA PELEPASLIARAN ORANGUTAN RONGRING LANCAR

Menutup tahun 2023 dengan mempersiapkan jalur pelepasliaran orangutan Rongring membuat adrenalin tim APE Patriot, tim termuda Centre for Orangutan Protection (COP) yang bekerja di Tapanuli, Sumatra Utara meningkat. Rongring sebelumnya sempat batal dilepasliarkan bersama orangutan Kriwil pada Oktober 2023 yang lalu. APE Patriot kembali mengambil peran di PRM (Post Release Monitoring) dimana tim wajib mengikuti kemana pun orangutan yang baru dilepasliarakan dan memastikan orangutan tersebut mampu bertahan hidup dan beradaptasi di rumah barunya.

“Hari ini, kami (APE Patriot COP) bersama tim Resort Siranggas 2, TahuKah melakukan pembersihan jalur dan pembuatan jalur untuk kegiatan pelepasliaran. Sementara orangutan Rongring masih dalam perjalanan dari Sibolangit ke kantor SKW 1 Sidikalang dan rencana besok pagi tim langsung bergerak ke titik lokasi”, berikut pesan singkat yang disampaikan Adi, kapten APE Patriot usai memastikan jalanan lubang yang akan dilalui tertutup dan layak dilalui. Beberapa jalur terjal juga dibuatkan peganggan dari batang pohon agar esok hari tim yang mengangkat kandang bisa terbantu. “Semoga besok semesta bersahabat alias tidak hujan”.

Ini adalah kali keduanya tim APE Patriot membantu BBKSDA Sumut melepasliarkan kembali orangutan ke habitatnya. APE Patriot juga fokus pada edukasi dan penyadartahuan tentang orangutan. Rangkaian kunjungan ke sekolah (school visit) di Tapanuli juga telah dilaksanakan bulan sebelas yang lalu bertepatan dengan Orangutan Caring Week pada 13-19 November 2023. Semangat APE Patriot!

POPI BIKIN KESAL ANIMAL KEEPER

Lincahnya dia ketika di sekolah hutan adalah perkembangan yang sangat mencolok dari orangutan Popi. Popi yang dulunya sangat manja dan selalu ingin dekat dengan manusia khususnya animal keeper nya sering membuat animal keeper kesal. Bahkan untuk memaksanya naik ke atas pohon, animal keeper yang bertugas menjaganya harus menakutinya dengan duri rotan. Kalau sekarang?

Popi akan menjelajah sekolah hutan. Dia sudah hafal daerah mana yang penuh makanan. Dia akan terus berada di atas pohon hingga makanan yang dia temukan habis. Berpindah untuk menikmati makanan yang lain. Sesekali berhenti makan dan mengamati orangutan yang lain, mungkin saja orangutan lain menemukan makanan lain. Apa saja makanan yang ditemukannya?

“Popi biasanya di atas pohon yang tinggi itu untuk menikmati bunga dan buah yang ada di situ. Kalau di atas itu, bisa seharian”, jelas Freniyus, animal keeper yang bertanggung jawab menjaga Popi. Fren sangat menyukai Popi, Popi yang manja tapi juga sangat aktif kalau di sekolah hutan. “Manja-nya itu ketika kita membawa Popi keluar dari kandang, Popi pasti memelukku dengan erat. Mana dia sudah besar, dan cengkramannya itu kuat dan badannya juga sudah berat tidak kayak dulu”, tambahnya.

Popi juga terlihat memakan kulit kayu, kulit akar gantung, dan daun muda yang ada di sekolah hutan. “Hingga saat ini kami masih mencoba mengidentifikasi pakan alami tersebut”, jelas Raffi Akbar, biologist COP. Popi juga cukup membuat kesal Fren dan animal keeper lainnya. Tingkahnya lucu seperti ketika Popi dipanggil untuk kembali ke kandang sebagai penanda waktu sekolah hutan sudah berakhir, Popi mengulurkan tangannya seolah-olah minta digandeng bahkan minta digendong, tapi setelah kita akan memegang tangannya, dia pun mengangkat tangannya ke atas dan menjauh dari kita. Selanjutnya dia menganggu orangutan lainnya dan mengajak orangutan lain menjauh dari kami”, cerita Fren lagi.

Popi akan terus tumbuh dan berkembang. Popi memasuki tahun ketujuhnya di BORA (Bornean Orangutan Rescue Alliance), si manja yang akan meraih kesempatannya untuk kembali ke habitatnya. Ya, waktu itu akan terus semakin dekat. (YAU)

BORA BUTUH RELAWAN SEBAGAI ANIMAL KEEPER

Seperti tahun-tahun sebelumnya, Bornean Orangutan Rescue Alliance (BORA) yang berada di Berau, Kalimantan Timur membutuhkan Orangufriends khususnya alumni COP School untuk menjadi relawan. Beberapa animal keeper yang biasanya bertugas akan menggunakan hak cuti nya untuk merayakan hari Natal. Tertarik? Kirim cv dan surat lamaran paling lambat tanggal 10 Desember 2023 ini, ke email info@orangutanprotection.com

Kesempatan ini sangat terbatas! Pastinya kamu harus lulus tes kesehatan seperti bebas Hepatitis, Herpes, Tb, HIV/AIDS, dan lainnya yang akan dijelaskan saat wawancara. Sekilas tentang BORA, harus siap hidup tanpa sinyal internet maupun telepon, keterbatasan listrik dan kondisi air yang tidak jernih. Selamat mencoba.

SUSI, RANGER PEREMPUAN DI APE PROTECTOR

Pagi ini berbeda dengan hari biasanya. Satu-satunya ranger perempuan di tim APE Protector, Sumatra Barat akan ikut patroli. Kegiatan patroli menelusuri jalur satwa liar dengan memasang dan mengambil rekaman kamera jebak akan menghasilkan keanekaragaman satwa liar yang ada di daerah tersebut. Dari sini, kita dapat menyimpulkan, keberadaan harimau sumatra dan ketersediaan pakan alaminya hingga menyelidiki penyebab kemunculannya di sekitar manusia. Beresiko, sudah pasti ya.

Susi, perempuan yang dilahirkan di air rambah tanah minang ini adalah seorang guru bimbingan konseling. Dunia pendidikan, adalah dunia yang sangat dicintainya. Sore harinya, Susi akan mengajar anak-anak sekitar mengaji selain itu juga les pelajaran sekolah untuk menambah kemampuan anak-anak terhadap materi yang disampaikan guru di sekolah. Berada satu tim dengan laki-laki dan bapak-bapak tentu saja bukan hal yang mudah. Tetapi sikap saling menghormati dan menghargai tim APE Protector lah yang membuat seorang Susi nyaman.

Terjun langsung ke lapangan dan merasakan sendiri pengalaman bersentuhan dengan alam adalah hal yang luar biasa. Sekalipun pada tugas pertamanya ikut patroli sempat terjatuh dari sepeda motor. Jalan berbatu licin dan curam salah satu penyebabnya. Tapi ini tak membuatnya mundur, malah bersyukur mendapatkan kesempatan mempelajari jejak satwa liar yang ada. Cakaran beruang di pohon, jejak kaki di tanah yang mulai mengering, hingga kotoran satwa liar yang berserakan. Lagi-lagi Susi menjadikan perjalanan sulit ini sebuah pembelajaran tanpa henti.

“Jika kita hanya ditempatkan di posisi tertentu, dan tidak berani atau mau mencoba kesempatan yang ada di depan kita. Kita tidak akan berkembang”, kata Susi saat ditanyakan apa sarannya untuk perempuan-perempuan yang ingin berkarir di profesi yang tidak biasanya perempuan lakukan. “Terkadang pilihan yang diberikan oleh orang lain, adalah cara Tuhan untuk mengajarkan kita yang lebih baik untuk pemahaman ilmu yang berbeda. Maka tidak ada batasan untuk perempuan memahami ilmu”, tambahnya lagi.