TOLONG, ADA ORANGUTAN DI PINGGIR JALAN

Hari ini, 30 Januari 2021 pada pukul 17.30 WITA, tim APE Crusader dari Centre for Orangutan Protection kembali menemukan adanya orangutan di pinggir jalan saat melintasi jalan poros Bengalon di area pertambangan KPC. Saat itu terlihat orangutan di atas pohon yang berada tepat di pinggir jalan, mengupas kulit kayu untuk dimakan kambiumnya. Orangutan tersebut merupakan orangutan jantan dewasa yang ditandai dengan adanya cheekpad dan bertubuh besar.

Saat didekati untuk mengambil gambar, orangutan tersebut terlihat panik dan terburu-buru untuk turun dan pergi menjauh masuk ke arah dalam. Lokasi temuan kurang lebih hanya berjarak 1 km dari temuan orangutan sebelumnya di bulan September 2020 (orangutan tidur).

Kondisi tutupan lahan merupakan semak belukar dan kurang lebih 500 m ke dalam berhutan masih cukup luas. Namun sekitar 1 km arah barat laut sudah merupakan area bukaan untuk tambang KPC. Secara keseluruhan, sarang-sarang yang ditemukan dari pinggir jalan poros Bengalon hingga Sangatta tidak sebanyak pada survei bulan September lalu. Bahkan hanya ditemukan kurang dari 10 sarang dan semuanya sarang lama.

“Tolong, segera laporkan jika ada yang melihat keberadaan orangutan tersebut. Jangan disakiti. Cukup laporkan. Besok tim APE Crusader akan mencari orangutan tersebut. Keselamatan orangutan tersebut mungkin saja terancam. Begitu pula para pengguna jalan poros Kalimantan Timur ini,” ujar Sari Fitriani, kapten APE Crusader. (SAR)

APE WARRIOR MERASAKAN GEMPA M 4,4 DI MAJENE

Posko Bantuan Satwa Gempa Mamuju pindah ke belakang Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan yang berjarak sekitar 50-70 m dari area awal yaitu di Puskewan. Khusus Sabtu ini, pembagian pakan di posko dan street feeding tidak dijalankan. “Lumayan sibuk pindah-pindah, ternyata banyak juga yang harus diangkut,” ujar Liany D. Suwito dari tim APE Warrior COP.

Hari Minggu, 31 Januari 2021, street feeding sudah di mulai sejak pukul 07.00 WITA. Ada 68 kucing dan 3 anjing yang berhasil diberi pakan. Sementara warga yang datang ke posko yang baru pindah untuk 360 kucing. “Laporan kucing yang tertinggal pemiliknya masih terus masuk, segera kami datangi. Selain perumahan, terminal dan pelabuhan tak luput menjadi lokasi street feeding,” kata Liany lagi.

APE Warrior kedatangan 2 orang relawan yang membantu distribusi logistik manusia dan street feeding pada anjing dan kucing di dusun-dusun di pusat gempa Malunda, Majene. Mereka bercerita bahwa dusun-dusun sepi penduduk dan banyak anjing-anjing yang memerlukan pakan bantuan. Maka kami memberikan 1 sak pakan anjing dan juga untuk kucing.

“Malam ini, pukul 20.15 WITA kami kembali merasakan gempa yang berdasarkan info dari media sosial berpusat di titik yang sama dengan gempa pada tanggal 15 Januari 2021. Doakan kami ya, semoga kami tetap bisa bertugas dan menolong satwa lebih banyak lagi.”. (LIA)

GISEL, ORANGUTAN KECIL BERMAIN DI DUSUN KARET

“Itu dia kak… Gisel ada di pohon yang itu”, teriak anak-anak di Dusun Karet, Sangatta Selatan, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur. Gisel, orangutan berusia 6-8 tahun yang terlihat berkeliaran di sekitaran dusun ini. “Ada 3 bulan dia di kampung ini. Biasa diberi makanan sama anak-anak, biasa main juga”, ujar salah satu ibu di dusun.

Sabtu, 30 Januari 2021 tim APE Defender COP menyelamatkan satu individu orangutan betina yang masih cukup liar. “Gisel terlihat jinak, tapi sesungguhnya dia cukup liar. Gerakannya cukup lincah. Memanjat bahkan mencari makanan yang ada di pohon. Namun, anak-anak sering melemparinya makanan, itu yang membuat dia sering menghampiri manusia berharap dilempari makanan”, jelas Widi Nursanti, kapten APE Defender COP, tim yang menangani konflik antara manusia dan orangutan di Kalimantan.

Tim tetap harus menembak bius Gisel dan menyusul Gisel di atas pohon. Di pohon itu juga, tim menemukan banyak sarang. “Sarang adalah salah satu indikator orangutan ini cukup mampu bertahan hidup jika dilepasliarkan di hutan. Kami akan mentranslokasi Gisel ke dalam hutan”, ujar Widi lagi.

Sejak September 2020 yang lalu kami sering mendapat informasi penampakan orangutan di pinggir jalan hingga pemukiman penduduk. Fenomena ini mungkin didukung oleh rasa kasihan orang-orang yang melihat dan memberi makanan ke orangutan yang mereka jumpai. Apa yang harus dilakukan jika berjumpa orangutan? “Segera hubungi BKSDA setempat, dokumentasikan dan hubungi media sosial COP, kami akan segera menuju lokasi. Ingat, jangan dikasih makanan. Jangan biarkan orangutan jadi pengemis”, tegas Widi Nursanti yang merupakan manajer Bornean Orangutan Rescue Alliance. (DAN)