APE DEFENDER BERSAMA B2P2EHD PATROLI DI LABANAN

Keberadaan Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus atau disingkat KHDTK berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.15/MENLHK/SETJEN/KUM.1/5/2018 adalah kawasan hutan yang secara khusus ditujukan untuk kepentingan umum seperti penelitian dan pengembangan, pendidikan dan latihan serta religi dan budaya. KHDTK Labanan yang berada di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur berada dalam pengelolaan B2P2EHD (Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Ekosistem Hutan Dipterokarpa).

Pentingnya keberadaan KHDTK Labanan meliputi hutan penelitian yang juga merupakan habitat dari satwa-satwa liar dan satwa dilindungi. B2P2EHD bersama tim APE Defender COP memutuskan patroli di lokasi yang kemungkinan ada resiko-resiko berdampak buruk pada kawasan ini. Patroli dilakukan secara berkala setiap bulannya dengan menyusuri hutan dan melakukan monitoring. “Tanpa adanya patroli, tentunya resiko-resiko yang dapat mengakibatkan berkurang atau hilangnya spesies tertentu akan semakin besar dan sulit dikendalikan. Kami berharap patroli bisa meminimalisir kerugian tersebut”, kata Widi Nursanti, kapten APE Defender COP di Bornean Orangutan Rescue Alliance (BORA). BORA adalah pusat rehabilitasi orangutan yang berada di KHDTK Labanan sejak 2015 yang lalu. “Hampir setiap tahun di saat musim kemarau panjang membuat tim was-was pada kebakaran hutan. Semoga patroli berkala bisa mengantisipasi kemungkinan terburuk sejak dini”, tambah Widi lagi.

Centre for Orangutan Protection akan terus mendukung patroli agar KHDTK Labanan terus terjaga kelestariannya dan dapat dengan maksimal berperan sesuai fungsinya sebagai hutan penelitian dan pengembangan pendidikan. (LIA)

SELAMAT HARI WANITA SEDUNIA

Aku mau mengenalkan Gisel, orangutan yang bikin gemas tapi juga takut, yang beberapa minggu yang lalu ditemukan menetap di pemukiman warga selama berminggu-minggu. Gisel beruntung. Dia disenangi dan dimanjakan sama masyarakat sekitar. Sampai akhirnya Gisel mulai merusuh di rumah-rumah warga, mematahkan ini dan itu sehingga masyarakat sabel dan melaporkan Gisel ke yang berwajib.

Lokasi ditemukannya Gisel ada di dekat Taman Nasional di Kutai Timur. Makanya, waktu translokasi cuma butuh satu jam buat sampai ke tempat translokasinya. Waktu itu ada lebih dari 10 orang yang mengangkat dan memindahkan kandang yang beratnya lebih dari 50 kg hanya untuk memastikan Gisel aman. Rasanya senang sekali bisa lihat Gisel akhirnya aman di rumah barunya, sampai lupa rasa capeknya.

Tapi kasihan dia, karena sudah terbiasa berinteraksi sama manusia, Gisel tetap mendekati manusia yang ada di sekitarnya. Berharap diberi makanan. Sekarang Gisel ada di pusat rehabilitasi BORA bersama orangutan-orangutan yang beruntung tapi tidak beruntung lainnya.

Gisel, orangutan liar yang cuma kehilangan sedikit naluri liarnya, diselamatkan dari pemukiman masyarakat, dipindahkan kewasan lindung tapi berakhir di pusat rehabilitasi. Saat kawasan lindung tidak bisa melindungi orangutan dan kawasan bukan lindung lebih parah lagi, dimana kita bisa menemukan tempat aman untuk mereka? Semoga jawabannya bukan di kandang.

Kita, Perempuan punyak banyak pilihan untuk mengambil peran dalam melindungi orangutan. Tidak peduli apa latar belakang pendidikan, sosial dan budaya bahkan ekonomi kamu. Tidak mesti langsung dengan orangutannya juga. Bijak dengan belanjaanmu, belilah seperlunya yang memang kamu butuhkan. Agar hutan kita tidak terus menerus tergerus untuk perkebunan maupun tambang. Selamat Hari Wanita Sedunia 2021, kamu bisa memilih! (SAR)

ENRICHMENT BAMBU UNTUK UCOK DAN MUNGIL DI YKAY

Ucokwati dan Mungil adalah dua dari tujuh orangutan yang berada di Yayasan Konservasi Alam Yogyakarta (YKAY) atau Wildlife Rescue Center (WRC) Yogyakarta. Induk dan anak ini berada di ujung blok kandang yang teduh di bawah pepohonan.

Hari ini, kita memberikan sesuatu yang spesial untuk menemani sore harinya. Sebuah enrichment dalam bentuk snack terbuat dari bambu dengan isian beberapa potongan-potongan buah, diberi sedikit selai kancang dan dibalut dengan akar pohon yang sudah direndam madu.

Setelah makan siang, rencananya kelimabelas paket enrichment akan dibagikan. “Ada primata lain yang kebagian juga loh. Owa 5 paket dan Macaca 3 paket”, ujar Satria Wardhana, kapten APE Warrior. APE Warrior adalah tim Centre for Orangutan Protection yang bekerja di pulau Jawa. Fokus pekerjaannya adalah membantu satwa yang membutuhkan pertolongan selain itu juga sebagai poros relawan satwa. Kegiatan pengayaan kandang di WRC Yogya juga tidak lepas dari bantuan para relawannya.

Ibu dan anak orangutan ini saling berebutan untuk mendapatkan enrichment yang diberikan. Bambu diendus-endus, Ucokwati dan Mungil terlihat sangat antusias. Membolak-balik bambu dan diluar dugaan, orangutan Ucokwati sangat rapi dalam membuka ikatan akar dan penutup lubang ruas bambu. Sedangkan Mungil membentur-benturkan bambu ke tembok kandang. Mungil sangat tergesa-gesa untuk menikmati isinya bambu. Bambu dikaitkan ke sela-sela besi kandang dan krak… bambu pecah, Mungil mengambil buah-buahan yang menyembul dari bambu.

Orangutan sudah lama dikenal sebagai salah satu primata yang cerdas. Orangutan juga satwa liar yang memiliki kekuatan luar biasa. Kebayangkan, kalau saja tangan mu ditariknya. Pemberian enrichment pada orangutan yang berada dalam kandang adalah salah satu cara untuk tetap membuatnya sibuk dan mengasah insting liarnya seperti indra pencium untuk menemukan makanan dan menyelesaikan masalahnya. (SAT)