BERMAIN ATAU BERKELAHI

Ketika jam bosan sudah tiba, semua siswa sekolah hutan di Pusat Rehabilitasi Orangutan COP Borneo akan turun ke tanah untuk bermain. Seperti hari ini, awalnya hanya Berani dan Annie yang bermain di tanah lalu tidak lama kemudian Popi dan Mary menyusul. Mereka saling kejar dan saling menggigit satu sama lain. Sama seperti anak kecil ketika bermain dengan teman-temannya. Bayi orangutan pun tidak bisa dilarang ketika sedang bermain dengan bayi orangutan lain.

Namun, kalau hanya bermain-main saja seharusnya tidak ada bekas luka di wajah dan badan Jojo. Tidak hanya Jojo, hampir semua siswa sekolah hutan badannya terdapat bekas luka gigitan. Luka tersebut tidak membuat mereka jera sedikit pun.

Para perawat satwa melihat ini biasa saja, karena siswa sekolah hutan sering bermain-main seperti ini dan ketika dipisah mereka akan cari cara agar dapat bermain dengan yang lainnya lagi. Ya, layaknya seperti anak kecil yang bermain dengan  temannya, ketika dipukul temannya, dia akan menangis lalu tidak lama kemudian mereka akan bermain lagi. Begitu juga dengan anak-anak orangutan yang berada di COP Borneo. Tingkah mereka membuat kami bertanya-tanya, sebenernya mereka bermain atau berkelahi?

LARANGAN DI KEBUN BINATANG

Video kiriman Orangufriends Medan yang berisi orangutan di Kebun Binatang Medan merokok menjadi kritik pedas dan masukan berharga untuk Kebun Binatang Medan (Medan Zoo). Pihak pengelola kebun binatang harus memperbaiki diri dan tidak kalah pentingnya dalam kasus-kasus seperti ini adalah peran para pengunjung itu sendiri.

“Walaupun pihak pengelola kebun binatang sudah melakukan yang terbaik dalam bekerja, namun sikap (attitude) dari pengunjung kebun binatang juga harus dijaga. Papan informasi yang udah bertebaran di area kebun binatang tidak jarang hanya menjadi pajangan saja, tanpa diperhatikan seksama oleh para pengunjung.”, kritik Reza Kurniawan yang merupakan ahli prilaku primata COP.

Saat kamu berkunjung ke Kebun Binatang, bersikap baik kepada seluruh satwa. Kamu juga harus berusaha untuk:

1. Tidak menggoda satwa walaupun itu terlihat jinak dan lucu. 

2. Tidak memberi makan satwa kebun binatang. 

3. Tidak menyentuh satwa yang ada di kebun binatang. 

4. Tidak membawa hewan peliharaan, senjata api, tongkat, petasan, dll.

Pastikan pengunjung menjaga jarak aman diri dan keluarga dari satwa yang ada di kebun binatang. Jagalah anak-anak. agar tidak hilang atau tersesat. Patuhi peraturan di kebun binatang tersebut demi keselamatan pengunjung. Kebun Binatang sudah seharusnya menjadi wahana edukasi satwa bagi pengunjungnya. (REZ)

 

HARI PERTAMA SEKOLAH HUTAN USAI KEBAKARAN HUTAN

Tanpa menunggu disuruh untuk keluar, semua orangutan kecil yang mengikuti kelas sekolah hutan keluar dari kandang melewati para perawat satwa yang bersiap untuk menggendong mereka ke sekolah hutan. Tujuan mereka cuman satu, segera bermain!

Udara kering dan panas perlahan mulai berubah kembali menjadi segar dan basah seperti namanya hutan hujan Kalimantan. Bergerak bebas tanpa dibatasi besi kandang membuat ekspresi setiap orangutan berbeda. 

Kebebasan bermain di lantai hutan yang dilakukan Owi sempat membuat para perawat satwa tertawa. Namun tak lama kemudian, Owi mulai mendekati orangutan kecil lainnya yang sedang asik bermain dan menggigitnya. 

Mary langsung meraih pohon yang dipanjatnya, bermain di atas tanpa peduli yang lainnya. Bonti mengamatinya dan sesekali memperhatikan Happi. Happi seperti hilang diantara pepohonan. Semua orangutan kecil menjadi sibuk. Perawat satwa menjadi lebih sibuk dari biasanya, memperhatikan setiap orangutan yang menjadi tanggung jawabnya dan tak lupa mencatatnya. 

Hari pertama sekolah setelah ancaman kebakaran hutan benar-benar membuat semua bersyukur. Tingkah orangutan hari ini mengingatkan kami, saat hujan turun pertama kali di saat usaha memadamkan kebakaran lahan beberapa hari yang lalu. Semoga bahagianya kami bisa dirasakan kamu juga.