MICHELLE AND RAIN IN ORANGUTAN ISLAND

A cold day sometimes makes us hungry. The rain that fell all day on the pre-release island seemed to affect Michelle’s appetite. It’s been more than a month Michelle has survived on this island alone. Human intervention is only in the morning and evening when feeding twice a day. Not as usual, she appears at the feeding place more than one hour later. After eating, she returned to the center of the island, where she usually rested.

Unlike the previous days which were quite hot, today Michelle was very often seen appearing on feeding places to take food. Every time she heard a sharp sound from the patrol team, she would appear peeking out from behind the tree, then then towards the tower looking for more food.

When it’s cold like this, it’s good to fill your stomach to keep warm. They’re just like us! (EBO)

MICHELLE DAN HUJAN DI PULAU ORANGUTAN

Hari yang dingin kadang membuat kita lapar. Hujan yang turun seharian di pulau pra-pelepasliaran sepertinya mempengaruhi nafsu makan Michelle. Sudah sebulan lebih Michelle bertahan di pulau ini sendirian. Campur tangan manusia hanya saat pagi dan sore hari ketika memberi makan dua kali sehari. Tidak seperti biasanya, dia muncul di tempat feeding lebih lambat satu jam. Setelah makan, dia kembali lagi ke tengah pulau, tempat biasanya dia berisitarahat.

Berbeda dengan hari-hari sebelumnya yang cukup panas, hari ini dia sangat sering terlihat muncul di tempat feeding untuk mengambil makanan. Setiap mendengar suara ketinting dari tim patroli, dia akan muncul mengintip dari balik pohon, lalu kemudian menuju menara mencari makanan lagi. 

Dingin-dingin begini enaknya mengisi perut agar tetap hangat ya. Ternyata seperti kita juga ya! (FLO)

 

THERE IS PUFF OF SMOKE ABOVE THE LABANAN FOREST

Periodically, the APE Crusader team who happened to be at the COP Borneo orangutan rehabilitation center flew a drone. Observing landscapes from above is now much easier than before. “There is a puff of smoke. interesting to visit. It’s not too far away, only about 2 km, “said Wety Rupiana.

The closer, the clearer was the Labanan Research Forest that had caught fire. “You see an open part.” What will be lost? Flora, fauna and even the COP Borneo orangutan rehabilitation center may also be lost.

Labanan Research Forest has 53 genera of low-level plants, 183 genus of high-level plants. 62 species of Dipterokarpa which are the icon of this forest will also only remain in name. Carbon reserves of 123,912 tons will only remain on paper.

Labanan Research Forest is threatened by coal mining. Will we just stay quiet? Are we ready to lose the richness of the flora of the Kalimantan rainforest? (EBO)

ADA KEPULAN ASAP DI ATAS HUTAN LABANAN

Secara berkala, tim APE Crusader yang kebetulan sedang berada di pusat rehabilitasi orangutan COP Borneo menerbangkan drone. Mengamati bentang alam dari atas saat ini jauh lebih mudah dibandingkan dulu. “Ada kepulan asap. yang menarik untuk didatangi. Tak begitu jauh sekitar 2 km saja.”, ujar Wety Rupiana.

Semakin dekat, semakin jelas terlihat Hutan Penelitian Labanan yang terbakar. “Terlihat bagian yang terbuka.”. Apa yang akan hilang? Flora, fauna bahkan pusat rehabilitasi orangutan COP Borneo mungkin juga akan hilang. 

Hutan Penelitian Labanan memiliki 53 genus tumbuhan tingkat rendah, 183 genus tumbuhan tingkat tinggi. 62 spesies Dipterokarpa (meranti) yang merupakan ciri khas hutan ini pun akan ikut tinggal nama saja. Cadangan karbon 123.912 ton tinggal hitungan diatas kertas saja. 

Hutan Penelitian Labanan terancam pertambangan batu bara. Apakah kita tinggal diam saja? Apakah kita siap kehilangan kekayaan flora hutan hujan Kalimantan ini? 

INDONESIA BECOMES BETTER

Suddenly orangutans at the Surabaya Zoo became a trending topic in Instagram. A video about the alleged beating of orangutans by the zoo keeper spread widely, comments from Instagram users also varied. Almost all condemned the beating incident.

Animal / Orangutan beaten? This attention is an extraordinary thing. “Indonesia is getting better. We care more about the violence that happens around us. Not only to fellow humans. But the closest human relatives that have 97% of the same DNA. “, Said Daniek Hendarto, action manager of the Center for Orangutan Protection in response to the viral video.

The Surabaya Zoo in its clarification video stated that it was not true. Both orangutans are in good condition. “If this is the case, a physical examination or post mortem is needed. This is to prove the presence or absence of violence to the orangutans. “, Explained Flora Felisitas, veterinarian Center for Orangutan Protection. “We are ready to help if the government need it.”, she added. (EBO)

INDONESIA MENJADI LEBIH BAIK

Tiba-tiba saja instagram menjadi ramai dengan topik orangutan di Kebun Binatang Surabaya. Video tentang dugaan pemukulan orangutan oleh pawangnya tersebar dengan luas, komentar dari pengguna instagram pun beragam. Hampir semuanya mengutuk kejadian pemukulan tersebut.

Satwa/Orangutan dipukul? Perhatian ini menjadi hal yang luar biasa. “Indonesia menjadi lebih baik. Kita semakin peduli dengan kekerasan yang terjadi di sekeliling kita. Tidak hanya pada sesama manusia. Tapi kerabat terdekat manusia yang memiliki DNA 97% sama.”, ujar Daniek Hendarto, manajer aksi Centre for Orangutan Protection menanggapi viralnya video tersebut.

Kebun Binatang Surabaya dalam video klarifikasi nya menyatakan bahwa itu tidak benar. Kedua orangutan dalam kondisi baik-baik saja. “Jika memang demikian, pemeriksaan fisik atau visum pada orangutan tersebut sangat dibutuhkan. Ini untuk membuktikan ada atau tidaknya tindak kekerasan pada individu orangutan tersebut.”, jelas drh. Flora Felisitas, dokter hewan Centre for Orangutan Protection. “Kami siap membantu jika pemerintah membutuhkan.”, tambahnya lagi. 

Terimakasih para pengguna media sosial, kepedulian kita menjadikan Indonesia lebih baik! Terimakasih Orangufriends… ayo terus kampanyekan #OrangutanBukanMainan bahwa Orangutan di lembaga konservasi ex-situ harus terus diperhatikan kesejahteraannya dengan memperhatikan 5 Kebebasan Kesejahteraan Satwa.