SELAMAT DATANG APE SENTINEL

Usai Sumatran Mission, sebuah perjalanan darat dari ujung selatan pulau Sumatra hingga ujung timur Indonesia, Centre for Orangutan Protection memperkenalkan sebuah tim termudanya dengan sebutan APE SENTINEL. APE yang merupakan singkatan dari Animal, People and Environment ditambah Sentinel yang berarti penjaga. “Harapan kelahiran tim termuda ini akan menjadi penjaga satwa, masyarakat dan lingkungannya. Sebuah harapan tinggi dengan jangkauan yang luas menjadi tantangan tersendiri untuk COP yang sejak tahun 2020 lebih terbuka dengan misinya yaitu Protect the Orangutan and Beyond. Kami menyadari, tidak bisa bekerja hanya untuk orangutan saja, tetapi kami pun bekerja untuk yang lainnya”, jelas Daniek Hendarto, direktur Centre for Orangutan Protection.

Centre for Orangutan Protection sejak berdiri di tahun 2007 fokus pada perlindungan orangutan dan habitatnya. Seiring waktu dan kejadian di lapangan, COP menjadi organisasi kampanye orangutan yang tidak meninggalkan kehadiran satwa liar lainnya. Sebut saja ketika perdagangan satwa terjadi, bersama organisasi satwa lainnya, COP menemukan hal yang menarik. “Saat itu yang diperdagangkan monyet ekor panjang. Ketika kita masuk ke gudang penyimpanannya, ternyata ada binturong, kus-kus, elang, kukang dan orangutan”, cerita Daniek lagi.

Begitu pula saat melakukan penyelamat di habitat orangutan yang tergusur pembukaan perkebunan kelapa sawit. Tak jarang satwa liar yang dipelihara secara ilegal tidak hanya orangutan, namun ada beruang madu, siamang, owa, kukang bahkan kucing hutan. “Kembali lagi ketika COP berdiri, orangutan adalah pintu masuk untuk menyelamatkan satwa liar lainnya. COP sadar betul, sejak berdiri tidak mungkin mengabaikan satwa liar lainnya bahkan hewan yang membutuhkan pertolongan pun akan tetap jadi perhatiannya. Karena setiap makhluk hidup punya kesempatan untuk berperan di habitatnya”. 

Selamat datang APE Sentinel, mari menciptakan kehidupan yang lebih baik untuk satwa liar di Sumatra. Terimakasih WCI Foundation Canada atas dukungannya untuk satwa liar di Sumatra.

IKUTAN PENUTUPAN SUMATRAN MISSION 2021 YUK!

Tim Sumatran Mission 2021 saat ini menuju Aceh dan akan selesai di Titik Nol Indonesia, Pulau Sabang, Aceh pada hari Minggu, 26 September 2021. Kami mengajak teman-teman untuk meramaikan selesainya Sumatran Mission 2021 dengan kampanye #TerorSenapanAngin

Partisipasi teman-teman bisa dilakukan dengan foto bersama poster #TerorSenapanAngin dan diunggah secara serentak pada Minggu, 26 September 2021 mulai pagi hingga malam. Silahkan mengajak teman, sahabat dan keluarga. Jangan lupa menandai instagram dan twitter @orangutan_cop

“Saya peduli, kalau kamu? Hentikan penggunaan senapan angin. Tidak perlu korban satwa liar lainnya jatuh untuk hentikan teror senapan angin di sekitar kita. Ingat, tidak hanya satwa liar korbannya, hewan peliharaan kesayanganmu juga terancam. Bahkan nyawamu”, ajak Nanda Rizki.

Foto-foto tersebut akan kami kompilasi dan arsip dalam buku dokumentasi perjalanan Sumatran Mission 2021. Mohon foto yang diunggah dikirim juga ke email info@orangutanprotection.com agar kualitas foto terjaga.

ENRICHMENT PAKAN ORANGUTAN DALAM KARUNG GONI

Enrichment pakan dalam karung goni menjadi tantangan yang cukup baru bagi sebagian besar orangutan di Bornean Orangutan Rescue Alliance (BORA). Enrichment ini dibuat dengan cara membungkus pakan dan dedaunan dalam karung goni yang ditutup dengan ikatan tali yang kuat. Setiap individu dan kelompok orangutan memiliki durasi waktu yang berbeda-beda dalam membuka enrichment ini.

Orangutan-orangutan dewasa seperti Ambon, Pingpong, Michelle, Ucokwati, Mungil, Kola dan Memo rata-rata dapat membuka ikatan karung dalam hitungan menit. Hanya Antak, orangutan dewasa yang tampak tidak tertarik membuka isi karungnya. Walaupun tampak mudah bagi orangutan dewasa, enrichment ini cukup menantang bagi orangutan-orangutan muda.

Kelompok anak-anak orangutan betina, kelompok orangutan jantan, Aman dengan Bagus, Rembo dan Devi membutuhkan waktu yang cukup lama. Rata-rata kelompok orangutan muda membutuhkan waktu lebih dari 1 jam untuk dapat membuka enrichment ini. “Puas bikin mereka sibuk. Sesibuk saat kami mempersiapkan enrichment ini. Paling gak, ini enrichment untuk orangutan, bukan hanya untuk perawat satwa yang lagi gabut. Hahahaha…”, kelakar Jackson, perawat satwa BORA yang hampir tiga tahun mengurus orangutan dengan sepenuh hati.

Enrichment pakan biasanya diberikan seminggu dua kali. Selain variasi pakan, cara pemberian pakan orangutan juga menjadi cara untuk membuat orangutan sibuk sembari melatih indera penciuman dan motoriknya. “Selanjutnya buat apa lagi ya?”, tanya Farellos Linau, kordinator perawat satwa. Jika kamu punya ide, langsung email kami ya di info@orangutanprotection.com Kalau donasi bisa melalui kitabisa.com (RRA)