KANDANG BAYI ORANGUTAN TERTIMPA POHON TUMBANG

Pohon dengan diameter lebih setengah meter jatuh menimpa kandang orangutan. Ada sepuluh orangutan yang berada dalam blok kandang sosialisasi. Pohon merusak dua dari empat kandang yang ada. Pagi ini, para perawat satwa yang bertugas sangat terkejut, sesaat mereka meletakkan keranjang buah yang dibawa dan susu yang seharusnya diberikan untuk orangutan-orangutan di blok ini. Berlari ke kandang dan memeriksa kondisi orangutan. Kandang dua telah kosong… tak ada satu orangutan pun di dalamnya. Keempat orangutan kabur.

Subuh sekitar jam 05.00 WITA, Linau, salah seorang perawat satwa mendengar suara pohon tumbang. “Suara pohon tumbang yang sangat keras dan dekat sekali dengan camp.”, begitu ceritanya. Tapi Linau tak menyangka, pohon tumbang itu mengenai kandang orangutan karena tiga bulan yang lalu, telah dilakukan pembersihan cabang pohon yang kemungkinan bisa jatuh dan mengenai bagunan di Pusat Rehabilitasi Orangutan COP Borneo. 

Widi Nursanti, manajer COP Borneo segera mengecek kerusakan yang terjadi. “Pohon tumbang ini telah merusak kandang orangutan jantan yang masih kecil. Kandang dua ini berisi orangutan Happi, Owi, Berani dan Annie. Ada lubang, kemungkinan keempatnya keluar lewat situ.”. Widi pun segera menginstruksi pencarian keempat orangutan jantan ini. “Paling gak, mereka baik-baik saja, tidak tertimpa. Semoga tidak terlalu jauh perginya.”, ujarnya lagi.

Tak jauh dari kandang, Berani yang biasanya lebih banyak menghabiskan waktu sekolah hutannya di bawah, berjalan mendekati perawat satwa. Tak jauh dari Berani terlihat Annie dan Owi. Sementara Happi juga tidak memanjat pohon terlalu tinggi seperti yang biasa ia lakukan. “Keempatnya terlihat ketakutan.”, kata Widi dengan sedih.

Widi memegang tangan Berani, mengajaknya masuk ke kandang karantina yang berada tak jauh dari blok kandang sosialisasi. Kandang dua tak mungkin ditempati, harus segera diperbaiki berikut atapnya yang hancur. Keempat orangutan jantan saat ini telah berada di kandang karantina. Seluruh perawat satwa segera menyelesaikan pekerjaan memberi makanan pagi berikut susunya dan membersihkan lantai kandang dari kotoran. Setelah itu, segera membersihkan pohon yang tumbang. Hari ini akan jadi hari yang berat. “Semoga trauma orangutan dapat segera pulih.”.

JOKO THE SMART CHALLENGER

October, 8th 2011 marks the date of Joko’s first meeting with the staff at Yogyakarta Wildlife Rescue Centre (WRC). Joko is one of the Bornean orangutans who was confiscated by the Central Java Nature Conservation Agency from a restaurant in the city of Solo with Ucokwati.

Weighs around 90 kg, making Joko the largest male orangutan among the other 6 orangutans in WRC. And at WRC, Joko is known by the animal keepers and volunteers as a very active and intelligent orangutans.

He is always exited every time he was given the enrichment. He can finish the enrichment easily and faster than the others. For example, when the keeper gave him coconut. With his great strength, he could easily break the coconut. Even once, he had also tried to break his cage lock using the stone that he got from breaking his own cage wall.

That is one form of intelligence owned by orangutans. Same as humans, they are animals that are quick to adapt and fast to learn. They can use resources around them to solve problems. So this time, it’s the animal keeper and volunteers turn to think harder, what kind of enrichment that can challenge Joko’s intelligence and strength? (LIA)

JOKO SI PENANTANG CERDAS

8 Oktober 2011 menjadi tanggal pertemuan pertama Joko dengan para staf di Wildlife Rescue Centre (WRC) Yogyakarta. Joko adalah salah satu orangutan Kalimantan yang disita oleh BKSDA Jawa Tengah dari sebuah restoran di kota Solo bersama Ucokwati.

Memiliki berat badan sekitar 90kg, menjadikan Joko sebagai orangutan jantan terbesar diantara 6 orangutan lainnya yang ada di WRC. Dan di WRC sendiri hingga sekarang Joko dikenal oleh para keeper dan volunteer sebagai orangutan yang sangat aktif dan pintar. 

Ia selalu bersemangat ketika diberikan enrichment dan dengan mudah serta cepat bisa menyelesaikannya. Contohnya saja ketika diberi enrichment kelapa. Dengan kekuatannya yang besar, kelapa dengan mudah bisa ia pecahkan. Bahkan ternyata saking kuat dan pintarnya, ia juga pernah menjebol gembok kandang menggunakan batu yang ia dapatkan dari menjebol dinding kandangnya sendiri.

Itulah salah satu bentuk kecerdasan yang dimiliki orangutan. Hampir sama dengan manusia, mereka adalah satwa yang cukup cepat beradaptasi dan bisa memecahkan masalah menggunakan hal-hal atau benda yang ada di sekitar mereka. Jadi kali ini giliran para keeper dan volunteer nih yang harus berpikir keras, enrichment apa lagi ya yang bisa menantang kecerdasan dan kekuatan Joko? (LIA)

 

SUDAH LIMA HARI BAYI DARI KUTAI TIMUR DI COP BORNEO

Bayi orangutan jantan yang baru diselamatkan dari Kutai Timur, Kalimantan Timur saat ini berada di kandang karantina klinik COP Borneo. Penyelamatan bayi orangutan di tengah pandemi COVID-19 tak lepas dari protokol kesehatan selama pandemi, terutama karena orangutan diselamatkan dari kepemilikan ilegal. 

Jevri adalah perawat satwa yang diberi kepercayaan dokter hewan COP Borneo untuk merawat bayi ini. Hanya Jevri yang diperbolehkan ke kandang yang dikelilingi terpal untuk meminimalisir gangguan. Jevri pun berinisiatif untuk mencari daun-daun dan ranting yang kemudian diberikan pada orangutan tersebut. “Ternyata, bayi orangutan ini cukup lihai menata daun di hammocknya. Sepertinya dia tahu cara membuat sarang.”, ujar Jevri setelah mengamatinya selama lima hari ini. 

Pemberian pakan pada bayi orangutan yang baru datang ini pun sama, yaitu sebanyak dua kali, pagi dan sore hari masing-masing sepersepuluh berat badannya. Saat buah-buahan diberikan di tempat pakannya, bayi ini segera mengambil buah pisang. “Pisang menjadi buah pertama yang selalu diambil dan dimakannya.”, kata Jevri lagi. Uniknya, bayi orangutan ini baru akan makan setelah menata daun-daun di hammocknya. “Dia juga sangat suka memakan kambium dari ranting-ranting yang diberikan.”, tambah Jevri. 

Terimakasih Jevri… titip si kecil ya… semoga dia bisa melalui masa karantina ini dengan baik. (WET)