Pagi itu semua dikejutkan dengan pohon besar yang melintang di atas kandang Owi dan kawan-kawan. Untungnya Owi dkk tidak terluka sedikit pun. Hanya saja mereka kabur keluar dari kandang dan untungnya lagi mereka tidak pergi jauh dari kandang.
Kami bahu membahu menyingkirkan batang pohon dari atap kandang. Cukup berat. Cukup memakan energi untuk bisa menyingkirkan batang pohon tersebut. Dan adrenalin kami meningkat karena harus memotong kayu dari ketinggian. “Seram! Gak kebayang kalau menimpa camp tempat kami tidur. Untung… dan untung saja… orangutan-orangutan ini selamat.”, gumam Linau penuh syukur.
Entah darimana semangat kami untuk membersihkan sisa batang-batang pohon yang tersisa hingga bersih. Mungkin doa para orangutan dan para pendukung orangutan dimana pun berada. Akhirnya pekerjaan yang cukup menguras tenaga ini pun rampung juga. Meski di awal kami merasa kesulitan. Kami belum lihai mengoperasikan mesin pemotong kayu. Tidak heran, pembersihan area kandang memakan waktu tiga hari. Kami sangat berhati-hati dengan personel yang terbatas.
Hingga saat ini, kami baru berhasil membersihkan dari batang pohon yang tumbang, perbaikan kandang belum. Keempat orangutan jantan pindah ke kandang karantina, sementara orangutan Septi bergabung dengan orangutan betina lainnya. Untuk yang mau membantu COP Borneo bisa melalui https://kitabisa.com/campaign/orangindo4orangutan (NAU)