MASA PANDEMI, ORANGUTAN SERING DAPAT ENRICHMENT

Kita tahu bahwa enrichment bermanfaat sebagai hiburan, pereda stres sekaligus penambahan gizi bagi satwa, khususnya yang berada di dalam kandang. Di Pusat Rehabilitasi Orangutan COP Borneo yang berada di KHDTK Labanan, kabupaten Berau, Kalimantan Timur, perawat satwa memberikan enrichment sebanyak tiga kali seminggu kepada semua orangutan.

Granat buah, umbut rotan, batang pisang, kelapa, sarang rayap dan bola berisi potongan secara bergantian dibuat dan diberikan untuk orangutan di COP Borneo. Mereka sangat antusias menerima enrichment. Apalagi selama 2 bulan terakhir sekolah hutan dihentikan karena COVID-19. Penghentian ini untuk meminimalisir kontak antara manusia dengan orangutan sebagai usaha pencegahan penularan virus corona.

Walaupun terjadwal, untuk enrichment tiga kali dalam seminggu, pencarian bahan enrichment maupun ide-ide pembuatan enrichment membuat para perawat satwa lebih sibuk dari biasanya. “Orangutan harus dibuat sibuk. Enrichment biasanya hanya bertahan paling lama satu jam. Sementara membuat satu enrichment bisa lebih dari satu jam. Lalu, ini enrichment untuk orangutan atau perawat satwa? Hahahaha…”, kelakar Jhony, kordinator perawat satwa di COP Borneo.

Ini adalah usaha para perawat satwa, untuk terus menerus memberikan variasi enrichment agar orangutan menjadi sedikit sibuk di dalam kandang. Kalau kamu ada ide enrichment selanjutnya, email kami ya? info@orangutanprotection.com (JHONY)

140 KG PAKAN UNTUK ORANGUTAN DI WRC JOGJA

Kali ini, orangutan di Wildlife Rescue Center Jogja mendapatkan menu berbeda. Ada 10 kg kacang tanah untuk memenuhi protein yang dibutuhkannya.“Sebenarnya, pengiriman empat hari yang lalu kami juga berikan kacang tanah, tapi cuman 5 kg.”, jelas Liany Suwito, juru bicara COP. Selain itu 10 kg sawi hijau akan mengikuti buah-buahan yang biasanya dikonsumsi ketujuh orangutan yang berada di WRC Yogyakarta. Total 140 kg pakan orangutan untuk pengiriman 22 Juni 2020.

Selama pandemi COVID-19, Pusat Penyelamatan Satwa yang berada di Yogya ini mengalami kesulitan pendanaan karena sumber dana yang berasal dari program relawan berbayarnya tidak dapat berjalan sesuai rencana. Centre for Orangutan Protection dengan dukungan IFAW (International Fund for Animal Welfare) yang selalu hadir dalam penanganan bencana alam, kini turut berperan untuk menyelamatkan orangutan-orangutan yang berada di sana. 

“Ada tujuh orangutan yang membutuhkan pakan dan biaya operasional seperti perawatan dan obat-obatan. Kami tidak mungkin tutup mata, terlebih BKSDA Yogya meminta kami untuk membantu. Semoga ketujuh orangutan mendapatkan kesempatan keduanya kembali.”, ujar Daniek Hendarto, direktur operasional COP usai menurunkan makanan orangutan. 

FEEDING SATWA AKIBAT PANDEMI COVID-19

Minggu pagi, di tengah perjalanan tim APE Warrior memberikan pakan untuk satwa terdampak pandemi COVID-19 di sekitar Taman Nasional Gunung Merapi, gunung Merapi erupsi. “Kami pun berhenti sesaat, memperhatikan erupsi sembari mengecek informasi erupsi. Aman!”, ujar Daniek Hendarto, direktur operasional COP.

Obyek wisata di sekitar Taman Nasional Gunung Merapi sejak bulan Maret 2020 lalu memang sudah ditutup dari kunjungan publik karena merebaknya virus COVID-19. Laporan aktivitas monyet di Kaliurang, Yogyakarta sudah turun di sekitar perumahan dan perkebunan warga. Tim APE Warrior yang telah memantau sejak April yang lalu pun segera bersiap. 

“Hari ini kita akan feeding. Monyet-monyet ini sebelumnya sering mendapatkan makanan dari pengunjung atau pemilik warung. Sebenarnya kita menghindari ‘feeding’, namun untuk mengurangi potensi konflik antara satwa liar dengan masyarakat, akhirnya kami melakukannya.”, ujar Daniek.

Warga di obyek wisata Telogo Putri, Kaliurang secara teratur telah melakukan ‘feeding’ ini. Selain itu PMI juga membawa buah-buahan dengan diawasi BPBD. “Semoga keadaan kembali berjalan normal dan monyet-monyet ini tidak turun ke kebun maupun perumahan.”. (LIA)