PEMERIKSAAN INFESTASI DI BORA

Pemeriksaan feses pada orangutan di BORA (Bornean Orangutan Rescue Alliance) secara berkala dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya infestasi parasit pada saluran pencernaan pada orangutan. Pemeriksaan feses ini menggunakan metode natif yaitu metode yang digunakan untuk pemeriksaan kualitatif. Dari hasil pemeriksaan kali ini didapatkan adanya infestasi telur cacing Trichuris sp, telur cacing tipe Strongyloides dan tipe Strongyloid.

Hal ini bisa terjadi karena infeksi cacing yang berasal dari pakan yang kurang bersih, bisa dari air untuk mencuci pakan sehingga dapat terjadinya penularan parasit pencernaan. Infeksi parasit juga bisa terjadi saat orangutan bermain di tanah saat sekolah hutan juga.

Berdasarkan observasi, orangutan yang fesesnya terdapat telur cacing tidak menunjukkan gejala kecacingan karena infeksi parasit pencernaan yang sangat rendah. Selanjutnya akan dilakukan deworming (pemberian obat cacing) pada setiap individu orangutan dan menjaga kebersihan kandang, mencuci buah dan sayur sebelum diberikan kepada orangutan.

Bagaimana dengan perawat satwanya? Tentu saja ikut minum obat cacing secara berkala. (TER)

PAGARI PANTI SELATAN SIAP LINDUNGI HARIMAU

Hari ketiga pelatihan dan pembentukan PAGARI (Patroli Anak Nagari) Panti Selatan, Kecamatan Panti, Kabupaten Pasaman, Sumatra Barat diisi praktek simulasi patroli dan simulasi konflik Harimau Sumatra. Tim langsung dibagi dua grup kecil dengan materi yang sama yaitu mengidentifikasi temuan jejak, feses, jerat, dan pertemuan warga yang berprilaku negatif (memasang jebak dan mengambil kayu). Materi terakhir menjadi sangat menarik karena ternyata berkomunikasi memang ada seninya.

Semangat tim PAGARI mengikuti pelatihan di tengah-tengah bulan Ramadhan patut diacungi jempol. Semuanya serius apalagi saat latihan penggunaan aplikasi avenza maps dan pratek pemasangan kamera trap.

Hari terakhir pelatihan ini pun ditutup Wali Nagari Panti Selatan dengan harapan tim PAGARI yang sudah dibekali materi dasar penanganan konflik satwa liar bisa terus didampingi dan terus mendapatkan pembekalan untuk kesiapsiagaan terhadap konflik satwa liar. Konflik bisa terjadi kapan saja dengan kondisi yang tidak pernah kita perkirakan. Tapi pelatihan tiga hari ini akan jadi bekal menuju Nagari Ramah Harimau. (DAN)

PEMBENTUKAN PATROLI ANAK NAGARI PANTI SELATAN

Hari pertama Pelatihan dan Pembentukan PAGARI (Patroli Anak Nagari) untuk wilayah Nagari Panti Selatan, Kecamatan Panti, Kabupaten Pasaman, Sumatra Barat dimulai dengan pembukaan acara yang dipimpin oleh Kepala BKSDA Resort Pasaman, Bapak Ade Putra yang juga sebagai pembina PAGARI di Sumatra Barat. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa pembentukan PAGARI di Panti Selatan ini merupakan tim PAGARI keenam di Sumatera Barat dan yang kedua di Kabupaten Pasaman.

Kepala Nagari Panti Selatan, Didi Al Amin menceritakan perjumpaan dengan harimau sumatra di ladang dan membuat resah warga di Nagari Panti Selatan bermula akhir tahun 2022 hingga awal tahun 2023. Centre for Orangutan Protection bersama aparatur Nagari Panti Selatan terus bertemu dan berdiskusi hingga ada solusi yang bisa dikerjakan bersama, yaitu pembentukan PAGARI yang memang merupakan program BKSDA Sumbar. Inilah pelatihan yang berlangsung tiga hari kedepan yang akan kita jalani bersama.

Dua hari diawal adalah teori dan sehari terakhir praktek simulasi konflik dirancang bersama-sama antara BKSDA Sumbar, COP, dan Sintas Indonesia. Materi tentang bagaimana perilaku harimau sumatra, sebaran, dan bagaimana mengetahui jejaknya akan disampaikan oleh SINTAS Indonesia. Sedangkan untuk peraturan dan perundang-undangan, birokrasi dan metode patroli disampaikan oleh tim BKSDA Sumatera Barat. (DAN)