BELAJAR, BERMAIN DAN BERLATIH DI TANAH KARO

Riuh suasana anak-anak di ruangan kelas, sering membuat fokus kami hilang. Namun kami harus tetap tenang untuk menghadapinya karena kami punya yel-yel dan beberapa trik untuk mencairkan suasana (ice breaking games). Begitulah school visit Centre for Orangutan Protection menjadi tempat belajar dan berlatih bagi Orangufriends (relawan orangutan) yang sedang terlibat. 

Aqil dan Lulu, Orangufriends Medan yang mengunjungi 3 Sekolah Dasar (SD) dan 1 Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Tanah Karo, Sumatra Utara harus melalui 6 jam perjalanan darat dari Medan ke desa Kuta Pengkih, kabupaten Karo, Sumatera Utara. Waktu yang cukup untuk berbagi cerita dan pengalaman dan mengenal lebih jauh lagi. COP adalah organisasi yang didukung relawannya dari berbagai daerah dan latar belakang. “Tak jarang kami hanya mengenal nama saja dan komentar di sosial media. Tapi ketika kegiatan bersama dan serius, kami akan langsung menyesuaikan dan bekerja sesuai kemampuan. Begitulah Orangufriends”, ujar Iqbal Rivai, kapten APE Sentinel COP yang bekerja untuk perlindungan Orangutan Sumatra dan yang lainnya.

Sebelum berangkat, biasanya tim membuat materi yang disesuaikan dengan tingkat pendidikan dan usia audiens nya. Ciri khasnya ada di gambar maupun foto, semuanya harus dikemas dengan sederhana dan sangat dasar. “Selanjutnya, anak-anak dengan semangat mengajukan pertanyaan yang sering membuat kami kaget. Berapa lama orangutan hidup, apa statusnya, apa saja penyakitnya hingga perbedaan orangutan dengan monyet atau primata lainnya”, jelas Iqbal lagi. Ternyata kunjungan ke sekolah hanya 90 menit itu tak cukup juga, dilanjut lain waktu ya. (BAL)

Comments

comments

You may also like