JALUR SUNGAI JALAN PULANG OKI

Dalam hitungan hari ke depan, orangutan dari Kebun Raya UNMUL Samarinda (KRUS), Kalimantan Timur akan dilepasliarkan kembali ke hutan. Orangutan Oki adalah orangutan yang telah melalui masa rehabilitasi orangutan di COP Borneo selama 2,5 tahun. Selama 2 tahun terakhir, Oki berada di pulau Bawan, Berau, Kalimantan Timur. Suatu pulau yang dihuni orangutan rehabilitasi yang dipersiapkan untuk kembali ke hutan. Nyaris tanpa campur tangan manusia, orangutan di pulau ini hidup dan beraktivitas.

Persiapan demi persiapan secara teliti dilakukan. Pemeriksaan kesehatan final orangutan salah satunya yang dilakukan tim medis COP Borneo termasuk mengkarantina orangutan Oki. Tak kalah detil untuk persiapan titik rilis orangutan. Tidak mudah untuk mencapai titik ini, karena diharapkan, orangutan dapat langsung beradaptasi dengan kondisi dan cukup pakan di alam.

Dalam rencana, tim APE Guardian memutuskan untuk menggunakan ketinting (perahu dengan jalur sungai) untuk memperjauh jarak namun hemat tenaga dan waktu perjalanan. Daniek Hendarto menjelaskan bahwa, “ Kami akan lakukan yang terbaik untuk membawa pulang Oki ke hutan yang sesungguhnya. Semoga Oki bisa cepat beradaptasi.”.

KATA RELAWAN COP BORNEO

Rasa penasaran itu membawaku sampai di COP Borneo. Memberanikan diri keluar dari zona nyaman, hidup di tengah hutan tanpa aliran listrik, tanpa sinyal telepon 24 jam penuh, jauh dari air bersih dan keterbatasan lainnya. Di sinilah saya memilih menjadi relawan selama satu bulan saja.

Tiba di bandara Kalimarau, Berau, Kalimantan Timur, saya disambut dengan suasana baru, kehidupan baru, rutinitas baru, orang-orang baru dan tentunya cuaca yang baru juga. Hanya dengan melihat teman-teman hebat di sana bekerja, saya menjadi mengerti arti loyalitas terhadap pekerjaan yang sesungguhnya karena mereka bekerja dengan hati atas dasar kecintaannya terhadap orangutan.

COP Borneo memberikan banyak hal yang untuk pertama kalinya saya rasakan dalam hidup saya. Bekerja di pusat rehabilitasi orangutan mulai dari memberi pakan, sekolah hutan, membuat susu dan membersihkan kandang orangutan. Edukasi ke sekolah minggu dan sekolah lokal di desa Merasa juga menjadi pengalaman berharga buat saya. Patroli pulau pra rilis orangutan menggunakan ketinting adalah pengalaman seru meyusuri sungai kelay. Tak lupa mencuci perahu yang merupakan hasil kerja keras orangufriends di acara musik amal Sound for Orangutan. Dan untuk pertama kalinya juga, saya merasa jengkel pada satwa langka. Ya… si burung rangkong badak itu. Dia dengan nakalnya mencuri buah di gudang pakan dan dengan beraninya menyerang saya.

Tinggal di hutan dengan teman-teman yang ‘seiman’ amat menyenangkan. Satu bulan terasa sangat sebentar. Inilah yang membuat saya memutuskan untuk menambah 3 minggu lagi… dan ternyata masih kurang. Saya menyesal tidak mengambil keputusan menjadi relawan selama 3 bulan dari awal perjanjian. Tetapi, saya akan lebih menyesal jika tidak pernah datang ke COP Borneo sama sekali. (Hedi_COPSchool7)

OWI ESCAPE FROM FOREST SCHOOL

This is the development story of Owi the orangutan. Owi still a role model to Bonti and Happi the orangutans in the last 3 months. Owi the ‘Gang Boss’ recorded undergoing forest school as much as 36 times. The extreme weather that causes the school notes are not taken every day. The baby orangutans are still very frightened when they heard thunder and see lightning flashes.

Bringing Owi to the forest school always keeps animal keepers anxious. For several times Owi escaped during the forest school. This may be due to the location of the forest school which is indeed in controlled by Owi. Owi looks like to explore furher.

But… Bonti who always follow Owi wherever he goes, he held back Owi motion . Maybe that’s why, Owi run away. Tired of facing ‘follower’. In forest schools, the average height of the trees is 30 meters high. Owi usually climb up to the end of the tree. Maybe if the trees in the forest school reach to 100 meters, he will climb up to the tip too. What about the animal keeper watching him > Tucked in gratitude. Forgive us Owi. (Dhea_Orangufriends)

KABURNYA OWI DI SEKOLAH HUTAN
Ini adalah cerita perkembangan orangutan Owi. Owi masih menjadi panutan untuk orangutan Bonti dan Happi dalam 3 bulan terakhir ini. Owi si ‘Bos Geng’ tercatat menjalani sekolah hutan sebanyak 36 kali. Cuaca ekstrim yang menyebabkan catatan sekolah hutan tak setiap hari. Bayi-bayi orangutan ini ternyata masih sangat ketakutan saat mendengar halilintar maupun melihat kilat petir.

Membawa Owi ke sekolah hutan selalu saja membuat animal keeper was-was. Bagaimana tidak kawatir. Owi beberapa kali kabur saat sekolah hutan. Ini mungkin karena lokasi sekolah hutan yang memang sangat dikuasai Owi. Owi terlihat ingin menjelajah lebih jauh.

Tapi… Bonti yang selalu mengikuti Owi kemanapun dia pergi, membuat gerak Owi tidak leluasa. Mungkin itu juga sebabnya, Owi melarikan diri. Capek menghadapi ‘follower’. Di sekolah hutan, rata-rata ketinggian pohon 30 meter. Owi biasanya memanjat hingga ujung pohon. Mungkin kalau pohon-pohon di sekolah hutan mencapai 100 meter, dia akan memanjat sampai ujungnyanya juga. Bagaimana dengan para animal keeper yang mengawasinya? Terselip rasa syukur. Maafkan kami Owi. (WET)