HERCULES, THE GALLANT AND STRONG

In Greek mythology, Hercules is gallant, brave, and very strong. And Hercules is one of the oldest orangutan in Pre-release Island in COP Borneo Centre of Rehabilitaion. Hercules is an alpha male and other orangutans respect him so mcuh. You will feel amazed when you see his figure. Muscular, big, and great hair. “He is one of the orangutans that eat the most in this island,” stated Joni, Pre-release Island coordinator. He will finish each meal the keeper give the, and not hesitate to attack when interrupted. “The Feeding method has been changed. We no longer put the food on the platform, we throw the food all over the island, using the boat. Ths will reduce his dominance, and teach the other orangutans to actually look for their own food,” stated Reza Kurniawan, COP APE Defender Captain. During each routine patrol, they observed that Hercules has a good climbing skill. They always spot them on top of the tree. “Through routine ibservation, we figured that Hercules is good at moving from one tree to another. However, his nesting skill is still need to be improved. He likes to use the old nest, or old nest from another orangutan,” stated Rian Winardi, COP Vet. Therefore, Hercules has not been picked for the next release candidate, unlike Nigel and Oki, which based on the team observation, have been considered ready to be released. “Hercules’s dominance is very visible during feeding time. One day, we added some egg for extra nutrition. We wrapped the egg with leaves. Hercules took all the egg, even stole it from another orangutan, so the team added some more and changed the feeding method so Hercules wont take everything for himslef alone,” added Rian. Now, Hercules’s development has been considered good. We hope he will have the chance to come home to the jungle of Kalimantan. (Zahra_Orangufriends)

Dalam mitologi Yunani, Hercules adalah orang yang gagah, berani dan sangat kuat. Dan Hercules adalah nama salah satu orangutan tertua yang berada di pulau pra-pelepasliaran Pusat Rehabilitasi Orangutan COP Borneo. Hercules merupakan jantan dominan yang sangat disegani oleh orangutan lainnya di pulau pra-pelepasliaran. Melihat sosoknya, siapapun yang melihatnya akan sangat takjub, postur tegak, berotot dan memiliki tubuh yang besar dengan rambut yang indah.

“Dia adalah salah satu orangutan dengan makan makanan terbanyak di pulau.”, ungkap Joni, koordinator pulau pra-pelepasliaran COP Borneo. Dia akan menghabiskan setiap makanan yang diberikan oleh animal keeper dan menguasainya serta tak segan-segan menyerang ketika diganggu.

“Metode feeding telah diubah. Tidak hanya diletakkan di platform/dermaga pakan saja, melainkan kita sebar di segala penjuru pulau dengan menggunakan perahu. Ini akan mengurangi dominasi Hercules dan juga mengajarkan orangutan di pulau ini untuk belajar mencari pakan sendiri dari buah yang dilempar oleh animal keeper.”, jelas Reza Kurniawan, kapten APE Defender COP.

Setiap patroli rutin dilakukan, Hercules terpantau memiliki kemampuan memanjat yang baik. Hercules juga terlihat selalu berada di atas pohon. “Dari hasil monitoring tim di pulau orangutan, Hercules pintar memanjat dari satu pohon ke pohon lainnya. Namun kemampuan membuat sarang masih kurang. Dia masih senang memakai sarang lama atau bekas sarang orangutan lainnya.”, ujar drh. Rian Winardi, tim medis COP Borneo. Makanya ketika pemilihan kandidat orangutan yang akan dirilis dalam waktu dekat ini, Hercules belum masuk daftar dan masih tergeser oleh orangutan Nigel dan Oki yang secara pengamatan tim, perilaku mereka berdua masuk dalam kriteria siap rilis.

“Dominasi Hercules cukup terlihat saat perebutan makanan. Pernah dalam satu waktu, kami memberikan nutrisi pakan tambahan berupa telur rebus untuk semua orangutan. Telur kami bungkus dengan daun. Hercules merampas semuanya dan memakan tanpa ampun jatah orangutan lainnya, sehingga tim harus membuat makanan tambahan baru dengan metode pemberian yang berbeda agar aman dari jangkauan Hercules.” tambah drh. Rian.

Namun, perkembangan Hercules dalam catatan tim monitoring mengalami peningkatan yang baik dan berharap, dia akan memiliki kesempatan yang sama untuk kembali pulang ke rumahnya di jantung hutan hujan pulau Kalimantan. (NIK)

JHONY MARCUS, RELIABLE COP KETITITING [BOAT] MOTORIST

Born 20 years ago in Kluber, North Borneo with the blood of Dayak from mother side and Bugis tribe in the father side. Jhony joins the COP Borneo orangutan rehabilitation center since November 2015 with the position of post coordinator of orangutan island. Under Jhony’s cooridination, 7 orangutans in orangutan islands should always be monitored, island patrols and feeding.

“We patrolled by boat 5 times a day and 2 times at monitoring post with binoculars,” said Jhony. When it rains for days, working at orangutan monitoring post is quite a high risk.Kelay River that surrounds the orangutan island will rise and floods will come. The main route to monitor the island becomes swift. The island will be submerged and leaving 50% of its land. Floods usually drag timber from up stream of Kelay river in the form of the size of an adult’s hand to the extend of the utility pole. The current reading skill and the obstacle ate absolutely necessary. Don’t let the boat hit the timber, it will cause the boat propeller destroyed or even carried away by the current, capsized and sink.

Since the age of 12, Jhony has understood the river and the flow of light and large floods. “Under the condition of massive flooding with lots of timber and debris, we have to move lane, dodge and spin or we will be hit by the debris that are carried by the water, crushed, capsized and drowned”, explains Jhony. “We have to keep patroling wirt the flood to make sure the orangutans are in a safe place, not to let them to be dragged, drifting and lost,” he added.

Jhony also tell us one of his annoyance when there are people who interfere with orangutans on the island. Usually Jhony will reprimand and explain that at any time orangutans can strike if we are too close.

Then who is his favorite orangutan? Yes… Nigel the smartestof all , not nosy with other orangutans and pretty wild. When Jhony hear about Nigel is selected as one of the candidates who will be released in the near future, he said,” Hearing him as a candidate, Makes me very happy. I can not wait for Nigel to be released and if it works… the hard work of my friends and me are not in vain”. (Dhea_Orangufriends)

JHONY MARKUS, MOTORIS HANDAL KETITING COP

Lahir 20 tahun lalu di Kluber, Kalimantan Utara dengan darah ibu suku Dayak dan bapak suku Bugis. Jhony bergabung di pusat rehabilitasi orangutan COP Borneo sejak November 2015 dengan jabatan sebagai kordinator pos pantau pulau orangutan. Di bawah kordinasi Jhony, 7 orangutan yang berada di pulau orangutan harus terus dipantau/ monitoring, patroli pulau dan feeding orangutan.

“Kami melakukan patroli dengan menggunakan perahu sehari 5 kali dan 2 kali monitoring di pos pantau dengan teropong.”, ujar Jhony. Bekerja di pos pantau orangutan cukup beresiko tinggi, manakala hujan turun selama berhari-hari. Sungai Kelay yang mengelilingi pulau orangutan akan naik dan banjir besar pun datang. Jalur utama untuk memantau pulau pun menjadi berarus deras. Pulau akan terendam dan menyisakan 50% daratannya. Banjir biasanya menyeret kayu-kayu dari hulu sungai Kelay dari ukuran tangan orang dewasa hingga sepanjang tiang listrik. Kemahiran membaca arus dan halangannya mutlak dilakukan. Jangan sampai menghantam kayu yang bisa menyebabkan perahu pecah bahkan baling-baling mesin hancur atau malah terbawa arus, perahu terbalik dan tenggelam.

Jhony sejak usia 12 tahun sudah paham medan sungai dan aliran yang ringan dan banjir besar. “Dalam kondisi banjir besar dengan banyak kayu, kita harus pindah jalur, menghindar dan berputar atau kita akan tertabrak kayu yang terbawa banjir, hancur, terbalik dan tenggelam.”, jelas Jhony. “Kami harus tetap patroli dengan kondisi banjir untuk memastikan orangutan berada di tempat yang aman, tak sampai terseret arus, hanyut dan hilang.”, tambahnya.

Jhony pun menceritakan kejengkelannya saat ada orang yang mengganggu orangutan di pulau. Biasanya Jhony akan menegur dan menjelaskan bahwa sewaktu-waktu orangutan bisa menyerang jika terlalu dekat.

Lalu siapakah orangutan favoritnya? Ya… Nigel yang paling pintar, tidak usil dengan orangutan lainnya dan cukup liar. Saat Jhony mendengar, Nigel adalah salah satu kandidat yang akan dilepasliarkan dalam waktu dekat ini, “Mendengarnya sebagai kandidat saja, saya sudah senang sekali. Saya tidak sabar menunggu Nigel dilepasliarkan dan jika berhasil… usaha saya dan teman-teman tidak sia-sia.”. (NIK)

POPI DAN GIGI BARUNYA LAGI

Apa jadinya saat bayi mulai tumbuh gigi? Dia akan menggali terus, sejauh mana gigi itu berfungsi. Seperti bayi orangutan Popi yang saat diselamatkan di bulan September 2016 masih berusia 8 minggu, tanpa gigi. Kini semakin percaya diri menggigit animal keeper atau orangutan lainnya yang mengganggu dia. Gigi bisa menjadi senjata mempertahankan diri, mungkin itu yang disimpulkan Popi.

Awal bulan Juni 2017, sepasang gigi taring bagian atas melengkapi 18 buah gigi Popi. Sama seperti bayi manusia ketika akan tumbuh gigi, Popi pun akan menggigit apa saja yang dilihat dan bisa diraihnya.

Baby sister dan animal keeper, tak satu pun luput dari gigitannya. Terimakasih semua pihak yang telah membuat Popi bertahan untuk hidup. Bayi orangutan adalah bayi yang sangat tergantung pada induknya. Kondisi tubuhnya sangat ringkih dan bisa dibilang dengan tingkat presentase yang rendah untuk hidup. Untuk para adopter Popi, inilah Popi anak virtual yang membangun mimpi, untuk bisa kembali ke hutan, sebagai orangutan yang liar. Sebuah jalan panjang yang tak mudah. (WET)