SELAMATKAN BURUNG EMPRIT DARI LOMBA BERBURU!

Jumat yang mengejutkan. Poster yang beredar lewat whatsapp mengundang reaksi orangufriends dimana pun berada. “Ngak salah nih? Burung Emprit dijadikan buruan?”. Panitianya SNIPER Uklik Indonesia yaitu Joko Paryanto. Bertempat di Karangmojo RT 01/RW 01, Weru, Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia lagi! “Ngak malu apa, bawa-bawa nama Indonesia tanpa tahu peraturan yang berlaku?”, ujar Hery Susanto geram.

Padahal kecaman terhadap organisasi Persatuan Penembak Indonesia atau Perbakin di kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat pertengahan Oktober 2017 yang lalu masih dalam ingatan kuat. Saat itu ada 150 burung yang mati dengan lokasi kejadian di Cagar Alam Beringin Sakti, Lapangan Cindua Mato, kota Batusangkar. Jenis burung yang ditembak mati adalah jenis dilindungi PP Nomor 7 tahun 1999 yaitu kuntul kecil (Egretta garzetta) dan kuntul kerbau (Bubulcus ibis).

“Berdasarkan Peraturan KAPOLRI No. 8 Tahun 2012: Senapan Angin hanya untuk latihan menembak sasaran di arena. Dengan demikian penggunaannya untuk berburu burung jelas SALAH. Siap-siap ditangkap.”. “Yuk, di copas aja, lalu kirimkan SMS mu ke JOKO 085725953390 , DEWA 085743376650 , DARUS 085643101076.”, tambah Hery Susanto, kordinator Anti Wildlife Crime COP.

“Bantu ya… agar kejadian di RRC saat Mao Zedong memusnahkan ratusan juta burung gereja atau pipit karena dianggap penyebab bencana kelaparan di sana tidak terulang lagi. Burung gereja pun menjadi hampir punah di sana dan muncullah masalah baru.”, ujar Novi, Orangufriends dari Padang.

HARDI UNTUK KULIAH KAPITA SELEKTA DTETI UGM

Kapita Selekta adalah sebuah mata kuliah untuk mempersiapkan mahasiswa tingkat akhir dalam penyusunan skripsi. Selain sebagai sarana persiapan, mata kuliah ini juga menuntun mahasiswa agar dapat menyiapkan skripsinya dengan lebih tepat dan terarah. Menariknya, kuliah digelar dengan mendatangkan prmbicara-pembicara inspiratif yang telah menggeluti dunia kerja.

Ruang kuliah E6 lantai 3 DTETI (Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi) UGM mulai dipenuhi mahasiswa. Tepat pukul 08.00 WIB, materi “The Eco-Warriors: Deforestation and Orangutan Conservation”, dimulai.

“Wow… mahasiswa sekarang kritis dengan analisa. Dunia pendidikan memang semakin maju dengan semakin luasnya cara untuk mendapatkan informasi.”, ujar Hardi Baktiantoro, pemateri yang diundang UGM. Kalau dulu, teori terasa begitu jauh sekali dengan kenyataan di lapangan. Namun sekarang, mahasiswa diharapkan untuk tidak melihat jurang tersebut, dan siap menghadapi tantangan usai duduk di kampus.

EYES OF ORANGUTAN BABY

Don’t look at them in the eyes, or you’ll guarantee to fall in love. The eyes of Orangutan babies are known to be the magnet that steal our hearts in an instance. Its cute little body would make you want to cuddle and keep them like your own child, but be aware that Orangutans grow, and they grow real fast. Their physical strength will multiplied, their natural wild behaviors will emerge, you will be forced to keep them in cages and imprisoned them eventually. They will suffer, you will suffer. Please don’t let this happened. Orangutans are not toys or pets, they belong in the wild.

Popi was a newly born when COP rescued her. She lost her mother to the poacher who wanted to sell her as a pet in the illegal wildlife market, there are many people who’d be willing to pay lots of money to the poacher for baby Orangutans. Please don’t be these people. For the past 17 months, Popi had been living in our rescue center, going through our rehabilitation program, we are teaching her on how to be an Orangutan and will do our hardest to someday successfully return Popi back where she belongs; into the wild. Please support our works for Popi and other Orangutans who are in desperate need of our help. Help us in reaching our goal and together, bring them back into the forest; the real Orangutans home. Adpot Popi link
https://www.orangutan.org.au/adoption/adopt/popi/?referrer_source=COP

Jangan tatap matanya… atau kamu akan jatuh cinta!
Mata bayi orangutan memang seperti magnet yang akan membuat kita jatuh hati padanya. Tubuh mungilnya akan membuatmu ingin memeluk dan memeliharanya. TAPI… itu hanya sesaat. Bayi-bayi orangutan akan tubuh dengan cepat dan kamu tidak akan bisa membendung sifat alami liarnya. Kekuatannya pun akan terus bertambah seiring usianya.
Dan orangutan pun terpaksa menderita di balik kandang besi dinginmu!

Popi… bayi orangutan yang baru saja lepas tali pusarnya saat diselamatkan COP. Harus kehilangan induknya karena keinginan manusia memeliharanya. Selama tujuh belas bulan ini, Pusat Rehabilitasi Orangutan COP Borneo merawatnya. Popi tumbuh menjadi bayi orangutan lainnya. Bantu kami merawat Popi dan memberikan kesempatan keduanya untuk kembali ke alam lewat https://kitabisa.com/orangindo4orangutan