SAAT ORANGUTAN MENJADI GELANDANGAN

Sehari dari informasi masuk dan menyerangnya orangutan ke ladang masyarakat di daerah Merapun, Kalimantan Timur mengantarkan tim APE Defender dan tim OWT mengecek keberadaan orangutan di lokasi tersebut. Menurut pak Nardi, ada induk dan anaknya orangutan yang terlihat di ladangnya pada Kamis sore 14 Desember.

Ada 2 pohon pisang besar yang telah dirusak orangutan dan banyak pohon sawit muda tercabut bekas dimakan orangutan. Di sekitar lokasi juga ditemukan beberapa bekas sarang dan ada satu sarang yang baru ditempati tidak lebih dari tiga hari yang lalu. “Namun induk dan anaknya sudah tidak kami temukan lagi. Kemungkinan mereka sudah bergeser ke tempat lain untuk mencari makanan.”, ujar Wety Rupiana.

Hilangnya hutan sebagai habitat orangutan yang berganti menjadi perkebunan kelapa sawit telah membuat orangutan menjadi gelandangan di rumahnya. Tak ada pohon sebagai tempat tidurnya, tak ada biji-bijian tanaman hutan lagi yang bisa disebarkannya untuk regenerasi hutan. Semua berganti menjadi tanaman sejenis yaitu kelapa sawit. Suhu udara pun menjadi ekstrim diiringi menghilangnya aliran sungai. Bencana pun di depan mata. Lagi-lagi, orangutan menjadi korban alih fungsi hutan.

CATATAN AKHIR TAHUN APE WARRIOR 2017 (PERDAGANGAN SATWA LIAR ILEGAL)

Sepanjang tahun 2017, APE Warrior memantau 10 grup perdagangan satwa liar online yang paling aktif di jejaring media sosial Facebook. Ditemukan 1376 satwa dilindungi yang diperdagangkan. Tiga diantaranya adalah orangutan.

APE Warrior berhasil melaksanakan operasi bersama penegakkan hukum sebanyak 5 kali dan berhasil menyelamatkan 32 satwa liar sementara itu 6 orang dipenjara dengan masa hukuman 8 bulan – 1,5 tahun.

Berita positif lainnya adalah 11 satwa liar dari hasil penegakkan hukum di tahun 2015 berhasil dilepasliarkan kembali ke alam. Mabes Polri menilai persoalan ini sudah sangat genting, terutama dikaitkan dengan minimnya penegakkan hukum. Salah satu solusi yang diinisiasikan adalah membangun dan menjalankan aplikasi pelaporan kejahatan satwa liardi Android yang dimulai pada bulan November 2017.

Jangan berhenti jika kamu mengetahui perdagangan satwa liar dilindungi! Hubungi info@orangutanprotection.com atau media sosial Centre for Orangutan Protection lainnya. Informasimu bisa menolong satwa liar itu untuk mendapatkan kesempatan hidup yang lebih baik. (BAK)

HAPPI ADALAH BAYI ORANGUTAN IDOLA KAMI

“Bagus Hippi! Terus Hippi. Lihat… lihat Hippi buat sarang lagi.”, begitulah Jevri menyemangati Happi yang sering dipanggilanya dengan Hippi. Happi adalah bayi orangutan yang masuk ke pusat rehabilitasi orangutan COP Borneo sekitar 16 bulan yang lalu. Happi memang masih kecil, tapi dia sudah bisa membuat sarang. Memang sarang yang dibuatnya masih sekedar patah-patahan ranting dan tumpukan daun tanpa bentuk.

Setiap hari mengikuti kelas sekolah hutan membuat naluri alami Happi terasah. Dia adalah bayi orangutan yang sangat cuek pada semua animal keeper. Sifatnya yang cuek ini membuat dia tidak peduli seberapa tinggi pohon yang dia panjat. Bahkan berapa lama dia sudah bermain di atas pohon. “Owh… alamat jemput Hippi lagi ini.”, ujar Jevri lagi. Gemesin!

Hingga akhir tahun 2017 ini, Happi masih menjadi idola kami. Bayi orangutan yang mandiri ini. Walau terselip perasaan sedih saat membayangkan Happi bisa sampai di COP Borneo. Bagaimana dia terlepas dari induknya. Tentu saat itu dia sudah mulai belajar dari sang induk untuk membuat sarang, memakan makanan yang tersedia di hutan, menghindarkan diri dari para predator, bahkan mengobati diri sendiri saat sakit. Happi… Happi… kado terbaik apakah yang kamu inginkan Natal ini? Yuk ikutan mengadopsi Happi lewat http://www.orangutan.id/adopt/#2 (WET)