Aksi damai di halaman Gedung Sate Bandung, Selasa (30/01) untuk memperingati hari Primata Nasional oleh sekelompok animal defender merupakan hasil dari keresahaan mereka yang peduli pada primata seperti orangutan, owa jawa, lutung, monyet dan yang lainnya. Sejak pukul 10 hingga tengah hari, Orangufriends Bandung, Indonesia Rainbow, Mapak Alam Universitas Pasundan dan dihadiri juga oleh seniman Bandung dari Sekolah Rakyat ibu Inggit Garnasih dan Wanggi Hoed dengan dikoordinir Jakarta Animal Aid Network (JAAN) terfokus pada Indonesia Bebas Topeng Monyet.
Pertunjukkan monyet yang sedang sedih, ketakutan dan merasa terancam saat dilakukan penyiksaan diharapkan dapat menjelaskan di balik ‘hiburan’ topeng monyet selama ini. Ekspresifnya pantomime dan long march dari Indonesia Rainbow di jalan Dago hingga Gedung Sate juga semakin mencuri perhatian dengan atribut topeng kukangnya. Tak ketinggalan Orangufriends Bandung mengedukasi masyarakat tentang keberadaan orangutan Indonesia yang terancam punah.
“Aksi gabungan beberapa organisasi dan perorangan ini jadi pengalaman berharga di awal tahun 2018 ini. Kita peduli dan kita tidak sendirian… ini semakin memberi semangat untuk semakin peduli pada primata. Kalau bukan kita yang bicara… siapa lagi?”, ujar Gadis, orangufriends Bandung.
Centre for Orangutan Protection bangga pada orangufriends (kelompok pendukung COP) yang tersebar di seluruh Indonesia bahkan dunia. Orangufriends terus menyuarakan kepeduliannya pada satwa maupun lingkungannya, tak terbatas tempat dan waktu. Orangufriends adalah agen perubahan dunia konservasi. (Gadis, Orangufriends)