ARSITEK ALAM YANG HEBAT, ORANGUTAN

Hewan yang membuat sarang di pohon itu tidak hanya burung. Orangutan juga membuat sarang di atas pohon dan mereka adalah arsitek alam yang hebat. Mereka tidak sembarang menumpuk daun dan ranting untuk membangun tempat tidur yang nyaman. Pertama-tama, mereka akan mencari batang pohon yang cukup kooh sebagai lokasi membuat sarang. Kemudian mereka akan menekuk dan menganyam ranting-ranting yang kuat untuk bagian dasar sarang mereka. Lalu mereka akan membuat lapisan kedua sebagai alas tidur yang lebih empuk. Lapisan tersebut terbuat dari tumpukan daun dan ranting-ranting yang lebih kecil. Hebat ya? Eits, tidak hanya sampai di situ. Mereka bisa lebih kreatif lagi dalam membangun sarang. Terkadang mereka membuat selimut dan bantal dari daun agar tidur lebih nyaman. Ada juga orangutan yang melengkapi sarangnya dengan atap dari daun untuk menghalau hujan atau sinar matahari.

Pada awal bulan April lalu, COP Borneo mengundang FORINA (Forum Orangutan Indonesia) untuk menghitung populasi orangutan melalui sarang. Seluruh Biologist COP termasuk Foresternya mempraktekkan metode tersebut di kawasan Hutan Lindung Sungai Lesan (HLSL) yang menjadi habitat orangutan sekaligus menjadi kawasan rilis beberapa orangutan rehabilitasi BORA (Bornean Orangutan Rescue Alliance). Jarak dan koordinat pendataan ditentukan melalui perhitungan dan aplikasi agar survei lebih efektif dan hasilnya lebih akurat. Selain belajar melakukan pendataan sarang dengan metode yang disebut line transect, tim juga belajar mendata pohon pakan di sekitar sarang yang ditemui. Kemampuan untuk mendata sarang dan buah pakan ini dibutuhkan untuk memperkirakan kepadatan populasi orangutan di suatu kawasan dan mengukur apakah kawasan tersebut dapat dijadikan lokasi pelepasliaran orangutan dari pusat rehabilitasi BORA.

Di sekolah hutan BORA, saat orangutan membuat sarang menjadi salah satu aktivitas yang harus dicatat. Kemampuan membuat sarang sangat diperlukan untuk orangutan bertahan hidup di hutan sehingga menjadi salah satu indikator penentu apakah orangutan sudah siap dilepasliarkan. Ada beberapa murid sekolah hutan yang telah membuat sarang seperti Devi, Bagus, Happi, Bonti bahkan Septi. Walaupun ada yang membuat sarang di tanah bukan di atas pohon sebagaimana mestinya. Perkembangan ini sangatlah baik dan menggembirakan. Sama seperti keberhasilan anak manusia melangkah untuk pertama kalinya saat belajar jalan. Seiring waktu dan semakin sering berlatih, orangutan akan semakin pintar. Semoga kemampuat siswa sekolah hutan BORA terus berkembang! (NAD)

Comments

comments

You may also like