Hari masih gelap meski pagi telah menjelang meninggalkan subuh, ketika lamat-lamat ku dengar suara tebasan demi tebasan datang dari arah gudang pakan memecah kehentingan belantara Hutan Penelitian Labanan pagi itu. Aku baru saja terjaga dari tidur indahku setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh dan melelahkan dari Padang, Sumatera Barat. Camp COP Borneo! Bergegas aku menuju asal suara. Ya, sejak pertama kali menginjakkan kaki di Bandara Kalimarau, Berau, Kalimantan Timur, aku bertekad untuk tidak melewatkan momen apapun terkait kegiatan operasional di satu-satunya Pusat Rehabilitasi Orangutan milik anak negeri alias 100% Indonesia ini.
Dengan takjub, aku menyaksikan sebuah pemandangan yang tidak biasa. Ditemani pelita yang masih menyala, Amir salah satu animal keeper sudah memulai aktivitas hari itu dalam keremangan pagi. Pagi ini dia bertugas menyiapkan makan pagi orangutan berisi nenas, pepaya, semangka, kedondong, pisang dan beberapa jenis sayuran hijau untuk 8 orangutan dewasa, 4 orangutan balita dan 1 bayi orangutan. Tak lupa tambahan susu untuk orangutan kecil dibuatkan oleh Herlina.
Sementara di sisi lain, si “Penguasa Dapur” yaitu Santi tengah sibuk berjibaku mengolah bahan makanan menjadi menu sarapan pagi untuk disantap oleh seluruh penghuni camp sebelum memulai pekerjaan hingga siang nanti. Sungguh terampil dia mengolah bahan makanan sederhada yang ada di persediaan logistik hingga menjadi makanan. Saatnya semua berkumpul… dan sarapan pagi bersama. Menikmati sarapan pertama dengan penuh kehangatan dan kekeluargaan di tempat paling eksotis di Indonesia. Ya, pedalaman Kalimantan. Camp penuh ukiran dayak pun terlihat semakin bersinar saat sinar matahari mencoba menerobos lebatnya dedaunan pohon besar, semakin artistik.
Hari benar-benar telah terang, sesuai daftar menu dan timbangan yang telah diberikan drh. Ryan, Amir dan Daniel akan menuju kandang orangutan. Steven dan Jevri menyalakan mesin pompa air untuk membersihkan kandang. Aku pun tak sabar lagi bertugas seperti mereka. (Novi_Orangufriends)