AMIL NANYA, KENAPA ENRICHMENT HANYA SATU KALI SAJA?

Sejak kedatangan orangutan Amil dari Madura ke Wildlife Rescue Centre (WRC) Yogyakarta sejak awal Maret 2022 hingga kini mengalami perkembangan yang cukup pesat dari segi kesehatan, nafsu makan dan juga perilakunya. Amil berjalan memutar menyusuri setiap sudut kandang yang cukup luas dan bermain di kandang yang ada namun tidak memanjat. Tapi kini, Amil sangat aktif memanjat dan juga bergelantungan dari satu tali ke hammock dan terus menghabiskan waktunya di atas. 

Kondisi Amil di awal kedatangannya cukup memprihatinkan, secara kasat mata, orangutan Amil mengalami mal nutrisi, kondisi rambut halus di tubuh yang jarang, rambut halus yang mengimbal pada tangan kanannya, infeksi pada gigi serta dehidrasi. Lima bulan berlalu di WRC, kini dalam kondisi kesehatan orangutan Amil kini dala kondisi yang baik dan jauh lebihs ehat dari saat pertama kali kedatangannya. Amil terlihat segar dengan senyumannya ketika kami memberikan enrichment. Selain itu rambut halus pada tubuh yang mulai tumbuh, minum yang cukup dan gizi yang terus diperhatikan tim APE Warrior.

Aktivitas yang paling disukai Amil ialah saat berinteraksi dengan perawat satwa dengan mengulurkan tangan, bisa dibilang orangutan Amil cukup haus akan perhatian. Sesekali Amil juga menyadari kehadiran kamera sehingga menguatkan bahwa Amil adalah orangutan yang cukup cerdas dan siap memasuki rehabilitasi tingkat lanjut untuk dilepasliarkan kembali. Saat ini posisi yang ia suakai adalah duduk berlindung di bawah dan berjalan seperti menyapa. Sesekali ia juga memanjat ketika kami memberikan enrichment dari atap kandang. Makanan kesukaannya sejauh ini ialah buah pisang, markisa dan juga madu. Orangutan Amil mengunyah makanannya cukup malam tapi tetap dihabiskannya. Amil selalu antusias ketika kami memberikan enrichment di setiap minggunya seperti mengisyaratkan mengapa satu minggu cuma satu kali?

PELUK ATAU TOS ORANGUTAN, SEKOLAH ALAM BUKIT HIJAU?

Pagi yang cerah di awal Agustus, APE Sentinel bersama Orangufriends Medan berangkat bersama-sama menuju Sekolah Alam Bukit Hijau untuk school visit. Tepat pukul 08.00 WIB, para siswa berlarian menuju lapangan sekolah untuk senam pagi bersama guru-guru.

Selesai melakukan senam, siswa kelas 1 sampai 6 berkumpul dalam satu ruangan. Kali ini kami menyampaikan materi melalui metode menonton film animasi. Film yang ditonton adalah tentang orangutan yang tinggal di hutan Borneo dan hutan mereka hilang karena pembukaan lahan. Setelah menonton, kegiatan dilanjutkan dengan menyampaikan materi terkait jenis-jenis orangutan, tempat tinggal orangutan dan makanan orangutan.

Tidak terasa waktu berjalan begitu cepat. Materi pun telah selesai disampaikan. Selanjutnya bermain dan kuis seputar materi yang telah mereka dapatkan dan jika menjawab dengan benar akan mendapatkan hadiah stiker.

Kunjungan kami pun berakhir dengan pelukan boneka orangutan jika anak-anak merasa orangutan perlu dilindungi dan tos jika merasa orangutan itu lucu. “Untung aja kami tak lupa berfoto bersama dengan anak-anak dan guru sebelum bubar kembali ke kelas masing-masing. Senang sekali bisa berbagi dengan sekolahan terdekat dengan Sumatran Rescue Alliance (SRA) dimana lembaga konservasi untuk orangutan dan primata dilindungi lainnya serta beruang madu menjalani rehabilitasi. SRA dalam pengelolaannya merupakan kerja bersama COP dan OIC dengan dukungan dana dari The Orangutan Project. Kalau kamu peluk atau tos?”, tanya Dita, COP Academy yang sedang magang di COP Sumatra. (Dita_COPAcademy)

SEMANGAT JOHOR ISLAMIC GREEN SCHOOL MEDAN UNTUK ORANGUTAN

“Jaraknya sih dekat saja dengan kantor COP Sumatra. Hanya 1,5 km. Kali ini School Visit di Johor Islamic Green School Medan dibantu Mahdiyah, Afin dan Febri. Serunya seperti apa ya?”, cerita Meylanda, tim APE Sentinel COP. 

Tepat pukul 11.00 WIB, tim APE Sentinel bersama Orangufriends Medan sudah berada di depan 23 siswa yang duduk di kelas 1 hingga 4 SD. “Melalui cerita Otan yang dipelihara pak petani, kami memulai pengenalan orangutan secara umum. Sesekali anak-anak menyela tak sabar dengan kelanjutan cerita”. 

Pada sesi kuis, hampir semua siswa dapat menjawab pertanyaan yang kami berikan. Mulai dari berapa berat orangutan, makanan orangutan bahkan persebaran orangutan. Beberapa siswa ada yang mengajukan pertanyaan mengenai jumlah populasi orangutan saat ini, rata-rata rentang umur orangutan dan seberapa tinggi orangutan dapat memanjat pohon. Pertanyaan yang justru tidak kami duga ditanyakan oleh para siswa di sini.

Semua siswa berebut untuk menjawab kuis yang kami berikan, bahkan salah satu siswa bernama Salman mengeluh karena tidak menapatkan giliran menjawab, “Ah… kapan giliran aku, sudah angkat tangan loh”, ujarnya yang justru membuat kami semakin senang dalam school visit kali ini. 

Meskipun Johor Islamic Green School Medan ini jumlah siswanya tergolong tidak terlalu ramai, tapi semangat mereka mengalahkan semangat kami bahkan sampai akhir sesi pun mereka tetap semangat. School visit ditutup dengan ice breaking senam pocki, sebuah senam yang baru kami pakai selama school visit dan orangutan eksperimen untuk melakukan tos (hi-5) atau peluk terhadap boneka orangutan yang kami bawa. (MEY)