ENRICHMENT ORANGUTAN DARI BORA UNTUK SRA

Dua orang perawat satwa BORA (Bornean Orangutan Rescue Alliance) membuatkan enrichment selang pemadam yang berisi potongan buah jambu sebanyak 30% dan 70% dedaunan ditambah dengan madu untuk orangutan di SRA (Sumatran Rescue Alliance). Pemberian enrichment ini untuk mengisi waktu luang Asto dan Asih di kandang ketika hujan lebat atau saat panas terik jika sekolah hutan ditiadakan.

Selang pemadam kebakaran menjadi pilihan wadah karena bahan yang kuat. Asto dan Asih berusaha menggapai enrichment bentuk baru ini. Aroma madu yang tercium dan menetes keluar selang secara alamiah membuat mereka menghisap-hisap ujung-ujung selang. Ketika sudah tidak ada lagi tetesan yang tersisa, keduanya mulai mencongkel dan menggigit enrichment tersebut.

Perilaku bertukar enrichment pun terjadi. Asih mengambil selang milik Asto, begitu pula sebaliknya. Keduanya bertukar enrichment yang tak mengeluarkan cairan lagi. Tapi keduanya menyadari, masih ada sesuatu di dalamnya. Berulang kali, mereka mengendus, menggigit, dan mencongkel ujung selang yang dijahit tali. Asto yang memiliki tubuh sedikit lebih besar mulai bertugas sebagai “penghancur” dan membesarkan lubang. Sementara Asih sebagai “penerus” nya, membuat lubang semakin besar agar seluruh isi enrichment berhasil dikeluarkan dan dinikmati.

Apakah mereka saling bekerja sama? Atau kah Asto selalu menjadi tempat meminta tolong Asih? Saatnyakah mereka berdua berpisah kandang agar bisa lebih mandiri? Ahmad Nabil kembali membuka catatan lama Asto dan Asih yang telah dua tahun menghuni pusat konservasi orangutan SRA yang berada di Besitang, Sumatra Utara ini. Sebagai biologist, perilaku keduanya terpantau dan menjadi evaluasi untuk program rehabilitasi orangutan tersebut. Program ini adalah usaha untuk merangsang perilaku alami dan kemampuan orangutan agar siap dilepasliarkan pada waktunya. (BIL)

Comments

comments

You may also like