HARI KEDUA ERUPSI MERAPI, SAPI WARGA TIDAK NAFSU MAKAN

Sejak dini hari (12/3), Gunung Merapi tercatat memuntahkan guguran awan panas sebanyak sembilan kali guguran. Guguran lava pijar juga tercatat keluar dari Merapi ke arah Barat Daya. Selain itu, Merapi juga mengalami 15 gempa guguran awan panas dan gempa vulkanik. Orangufriends (relawan COP) kembali bersiap-siap dan bergegas menuju lokasi terdampak pukul 09.00 WIB dari Camp APE Warrior.

Hari ini Daeng dan Zein berkordinasi dengan berbagai pihak, meninjau keadaan satwa ternak sekaligus mendata jumlah, dan memperhitungkan kebutuhan pakan untuk disalurkan. Kepala Desa Krinjung juga menyatakan bahwa warga telah siap bekerja sama apabila terjadi kemungkinan terburuk yang menyebabkan warga terpaksa mengungsi.

Pemandangan perkebunan sayur yang biasanya hijau segar kini terlihat kelabu tertutup abu. Sambil berjalan menuju kandang ternak, tim Animal Rescue COP pun menyapa warga yang masih beraktivitas seperti biasa. Sekelompok ibu-ibu melingkar di teras rumah memilah sayuran buncis dan beberapa pemuda mengangkut rumput pakan dan ranting dengan sepeda motor. Saat sampai di kandang, beberapa ternak sapi terlihat memakan sisa ruput di hadapan mereka dengan malas dan tidak nafsu makan. Saat tim menemui kelompok ternak Ngaglik dan Dadapan, mereka mengeluhkan sapi milik mereka tidak nafsu makan karena pakan yang diberikan kotor dengan abu. Masyarakat pun mengkhawatirkan kondisi kesehatan ternak mereka. Untuk sementara mereka menggunakan damen untuk pakan sapi-sapi mereka. 

Menindaklanjuti kekhawatiran warga yang disampaikan, tim Animal Rescue bergegas melakukan pendataan untuk menghitung kebutuhan pakan untuk disalurkan. Dari kedua kelopok ternak, terdapat 200 ekor sapi milik 83 kepala keluarga. Sementara sebagian warga yang tidak tergabung dalam kedua kelompok ternak di Desa Kerinjing tersebut memelihara rata-rata dua ekor sapi. “Sapi-sapi di situ pada nggak nafsu makan. Sementara ini warga membutuhkan pakan hijauan, damen, dan combor”, ujar Desita, staf COP yang turun bersama Orangufriends. Centre for Orangutan Protection masih menunggu arahan dari Dinas Peternakan dan menghubungi beberapa penyedia pakan hijau untuk kesediaan pakan yang dibutuhkan tersebut. (NAD)

Comments

comments

You may also like