PERUBAHAN SISTEM KERJA APE CRUSADER

Tim APE Crusader adalah tim pertama Centre for Orangutan Protection yang bekerja di garis depan untuk melindungi orangutan dan habitatnya. Keberadaan tim ini telah menyelamatkan ratusan orangutan dan menuntut keadilan untuk orangutan-orangutan tersebut. Sebut saja kasus orangutan yang mati dengan 130 peluru senapan angin yang mengantarkan empat orang pelaku pada vonis tujuh bulan dan denda Rp 50.000.000,00 subsider dua bulan kurungan. 

Awal Februari ini, tim APE Crusader mulai menempati area yang memiliki potensi konflik orangutan. Kecamatan Kelay adalah salah satunya yang selama tiga bulan terakhir ini memiliki konflik orangutan tertinggi, mulai dari orangutan masuk ke pemukiman hingga melintas di jalan raya.

Mitigasi konflik orangutan kali ini adalah upaya memetakan area-area yang memiliki potensi sebagai lokasi yang menghubungkan antar habitat yang terputus oleh jalan raya. Hal ini mengingat sekitar Jalan Poros Kelay menjadi habitat penting bagi orangutan tersisa dan terdesak untuk melintas jalan yang cukup ramai dilalui kendaraan besar.

“Terimakasih atas bantuan masyarakat sekitar yang bersedia melaporkan kehadiran orangutan di sekitar mereka tanpa melukai orangutan tersebut”, ungkap Arief Hadiwijaya, kapten APE Crusader.  Kesadaran masyarakat untuk merelakan buah rambutan bahkan duriannya ketika orangutan berkeliaran di sekitar ladang mereka cukup membuat haru tim. “Mungkin buah di hutan sedang tidak berbuah, makanya mereka masuk ladang. Bagi-bagi sedikit lah”, ujar Bu Rina, salah satu penduduk Kampung Sidobangen. (RIF)

Comments

comments

You may also like