UPACARA TUJUHBELASAN DI HUTAN? TAHUN DEPAN KAMU HARUS IKUT!

Masih ingat malam sebelum pelaksanaan upacara bendera ada dari kalian yang nyelutuk, “Ayo tidur sudah, aku takut besok upacara kesiangan bah.”. Bagaimana mungkin kesiangan? Kebiasaan bangun pagi untuk menyalakan air di embung setiap pagi saat matahari masih malu-malu muncul di ufuk timur. Belum lagi keributan memotong buah di gudang pakan dan tentu saja hebohnya dapur yang tak pernah absen walau tanggal merah.

Rupanya momentum upacara bendera 17 Agustus di hutan sejenak bisa membuat kita semua di camp COP Borneo gugup dan grogi. Meskipun ketika di sekolah sudah pada katam sama yang namanya upacara hari Senin. Walaupun tak ada ibu atau bapak guru dan tentu saja tanpa pengawas di tengah hutan labanan, Berau, Kalimantan Timur ini, upacara tetap seperti upacara detik-detik peringatan hari proklamasi di tempat lain. Khidmat… di tengah suara serangga pagi hari, kicauan burung yang sahut menyahut dan semangat saat lagu kebangsaan Indonesia Raya dinyanyikan bersama. “Di sinilah upacara kemerdekaan terbaik yang pernah ada. Haru dan bangga.”.

Usai itu… perlombaan dan pertandingan seru berlangsung. Sederhana, walau hanya lomba makan kerupuk atau pertandingan bulu tangkis, tetap saja gelak tawa lepas, selepas perbedaan siapa dan apa yang kamu kerjakan di Pusat Rehabilitasi Orangutan satu-satunya yang didirikan putra-putri Indonesia. Ya… tahun depan pastikan kamu menjadi bagian dari upacara kemerdekaan ini ya. O iya… hadiahnya masih menyusul, COVID-19 bikin kita tidak leluasa berbelanja sewaktu-waktu. Nunggu tim logistik bawakan hadiah ya… Dirgahayu Republik Indonesia ke-75, Maju Indonesia ku. (WID)


 

Comments

comments

You may also like