SCHOOL VISIT TO SOPHOS SCHOOL TANGERANG

Wednesday morning, March 20th 2019 Jakarta Orangufriends are already at Sophos School BSD, Serpong, Tangerang. The school visit was divided into two sessions, the first for grades 1 to 3, then continued for students from grades 4 to 6.

Orangutans are rare animals in Sumatra and Kalimantan. When trees are cut down, forests disappear, orangutans lose their homes and cannot find food anymore. Orangufriends invited students to prevent the extinction of orangutans. Besides orangutans, other wildlife must also be protected, including not to keep them as pets.

All students were very enthusiastic to listen to the explanations by the volunteers. Almost all children wanted to ask questions, they even come forward to ask. The discussion was exciting. Children shared their opinions on how to save wildlife, including not keeping protected wildlife and not visiting animal circuses.

During discussion, there was one very critical question from a student. “Do those who cut down the forest do not feel guilty for killing orangutans?” This question makes us more convinced that school visits are an important step for conservation because the future is in the hands of these young generations. Therefore, awareness of wildlife must continue to be shared with children so that they can love and look after nature from an early age. (EBO)

SCHOOL VISIT DI SOPHOS SCHOOL TANGERANG
Rabu pagi, 20 Maret 2019 Orangufriends Jakarta sudah berada di Sophos School BSD, Serpong, Tanggerang. School visit kali ini dibagi menjadi dua, yang pertama untuk kelas 1 sampai 3 kemudian dilanjutkan siswa kelas 4 sampai 6.

Orangutan itu hewan langka yang ada di Sumatera dan Kalimantan. Saat pohon ditebang, hutan menghilang, orangutan kehilangan rumahnya dan tidak bisa mencari makanan lagi. Orangufriends mengajak untuk mencegah kepunahan orangutan. Selain orangutan, satwa liar lainnya juga harus dijaga, termasuk untuk tidak dipelihara.

Seluruh siswa sangat antusias mendengarkan penjelasan para relawan. Hampir semua anak ingin bertanya, bahkan berbondong-bondong maju ke depan agar bisa bertanya. Diskusi berlangsung dengan seru. Anak-anak saling berbagi pendapat mengenai cara menyelamatkan satwa liar, antara lain dengan tidak memelihara satwa liar yang dilindungi dan tidak berkunjung ke sirkus satwa.

Saat diskusi, ada satu pertanyaan yang sangat kritis dari seorang siswa. “Apakah mereka yang menebang hutan tidak merasa bersalah karena sudah membunuh orangutan?”. Pertanyaan tersebut membuat kami semakin yakin bahwa school visit merupakan langkah penting untuk konservasi karena masa depan berada di tangan para generasi muda ini. Oleh karena itu, penyadartahuan mengenai satwa liar harus terus dibagikan kepada anak-anak agar mereka bisa mencintai dan menjaga alam sejak usia dini. (IND)

Comments

comments

You may also like