LECI MOVED TO ORANGUTAN ISLAND

An orangutan’s wilderness is one of the thing that needs to be maintained. “Yes, orangutan Leci that has been with us since April 2nd 2016, when the first time handed to us he was afraid of human. He refused to eat when human still around. He was always hanging out on the top. When he managed to run away, we struggled to put him back into the enclosure,” stated Daniel, COP Borneo’s animal keeper.

After a series of medical examination, in mid-November 2016, orangutan Leci was moved to orangutan pre-release-island. Leci prefers to stay alone. When animal keeper brought food to shelter, he would not immediately take the food. After a while when animal keeper and other orangutans had left the shelter…..Leci started to eat.

Fortunately, Leci is a male, and right now COP Borneo owns a pre-release island only for males. So Leci doesn’t need to wait inside the enclosure, which might turn him to be dependent and get accustomed to be around humans. Pre-release island is an island that purchased by the supporters of COP or Orangufriends through various charity events they organized. Next, COP Borneo needs 2 more islands for the female orangutans and a forever home for orangutan Ambon. Could you help them?

LECI PINDAH KE PULAU ORANGUTAN

Keliaran orangutan adalah satu yang harus dipertahankan. “Ya, orangutan Leci adalah orangutan yang semenjak 2 April 2016 saat diserahkan terlihat takut pada manusia. Dia tidak mau makan kalau masih ada orang. Dia juga selalu berada di atas. Saat dia berhasil melarikan diri, kami semua kesulitan untuk membawanya kembali ke kandang.”, ujar Daniel, animal keeper COP Borneo.

Setelah melalui rangkaian pemeriksaan kesehatan, pertengahan November 2016, orangutan Leci dipindahkan ke pulau pra-pelepasliaran orangutan. Leci memang lebih suka menyendiri. Saat animal keeper mengantarkan makanan ke shelter, dia memilih untuk tidak langsung mengambilnya. Beberapa waktu kemudian, ketika animal keeper tidak terlihat dan orangutan lainnya mulai meninggalkan shelter… Leci mulai makan.

Untunglah, Leci adalah orangutan jantan yang saat ini COP Borneo memang memiliki pulau pra-pelepasliaran untuk orangutan jantan. Sehingga, Leci tidak perlu lebih lama lagi di kandang, yang bisa membuatnya malas dan terbiasa dengan manusia. Pulau pra-pelepasliaran ini adalah pulau yang dibeli para pendukung COP atau orangufriends lewat berbagai acara amal yang mereka koordinir. Selanjutnya, COP Borneo membutuhkan dua pulau lagi untuk orangutan betina dan pulau selamanya untuk orangutan Ambon. Bisakah kamu membantunya? info@orangutanprotection.com

APE CRUSADER EVACUATED A BEKANTAN

Villagers in Sampit found a long-nosed monkey drifted away in Mentaya River, Sampit, Central Borneo. Bekantan (Nasalis larvatus) is a long-nosed monkey which in Bahasa Indonesia sometimes called ‘dutch monkey’. Bekantan lives in a group which consists of one adult male and several adult females with their children. APE Crusader helped BKSDA and Manggala Agni to evacuate the bekantan. “This is a prompt evacuation, because people are starting to come to see it on this narrow pier.” Stated Muriansyah, BKSDA Sampit.

Bekantan also a kind of primate that have a high stress level. “The bekantan looked very weak,” stated Faruq, one of the COP rapid response team, APE Crusader. Next, the bekantan will be relocated to safer place.

Wildlife capturing and losing their habitat had put bekantan in endangered list in IUCN Red List and listed in CITES Appendix I.

Warga menemukan bekantan hayut di sungai Mentaya, Sampit, Kalimantan Tengah. Bekantan (Nasalis larvatus) adalah monyet berhidung panjang yang sering disebut monyet Belanda. Biasanya Bekantan hidup dalam kelompok yang terdiri dari satu jantan dewasa dengan beberapa betina dewasa bersama anak-anak. APE Crusader membantu BKSDA dan Manggala Agni untuk mengevakuasi bekantan ini. “Ini adalah evakuasi secepat kilat, karena semakin banyak orang yang ingin melihat di atas pelabuhan yang sempit.”, ujar Muriansyah, BKSDA Sampit.

Bekantan juga merupakan primata yang memiliki tingkat stres yang tinggi. “Bekantan terlihat sangat lemah.”, ujar Faruq dari tim gerak cepat COP, APE Crusader. Selanjutnya, Bekantan akan dipindahkan ke tempat yang lebih aman.

Penangkapan liar dan hilangnya habitat bekantan memasukkan bekantan sebagai satwa Terancam Punah di dalam IUCN Red List dan termasuk dalam CITES Appendix I. (YUN)

BEWARE OF SMOKE! LET’S FACE IT TOGETHER

Joint patrol to anticipate forest fire is still on going. Mentaya Seberang area, Seranau, Central Kalimantan is one of the targeted area. Started the trip by motorcycle and then boat ride to cross the river, the objective was to raise awareness of forest fire. The forest area burnt last year have not been recovered. The identification of peat depth was part of the patrol.

APE Crusader participated on socialization when there’s conflict between orangutan and human. BKSDA Sampit, Manggala Agni, Indonesia Police and Indonesia Army collaborate in the forest fire patrol. Scenarios of forest fire points requires identification of rivers in the area and its depth. Local community were encouraged to be actively contributed by not burning down forest to open a field. Forest fire is everyone’s problem.

AWAS ASAP! DIHADAPI BERSAMA

Patroli gabungan untuk mengantisipasi kebakaran terus dilakukan. Daerah Mentaya Seberang, Seranau, Kalimantan Tengah tak luput dari pantauan. Mulai dari naik sepeda motor dan dilanjutkan menyeberang menggunakan perahu untuk meningkatkan kewaspadaan kebakaran. Hutan yang habis terbakar tahun lalu masih belum pulih juga. Pendataan kedalaman gambut menjadi bagian dari patroli awas asap ini.

APE Crusader ikut mensosialisasikan jika terjadi konflik orangutan dengan manusia. BKSDA Sampit, Manggala Agni, Kepolisian maupun TNI jalan bersama dalam patroli. Skenario seandainya muncul titik api menuntut pencatatan titik letak sungai hingga kedalamannya. Masyarakat diminta peran serta aktifnya, untuk tidak melakukan pembakaran lahan. Kebakaran hutan adalah masalah bersama.