SENO, RUMAH, ORANGUTAN, DAN KEBEBASAN
Seno namanya, seorang animal keeper yang suka membuat ilustrasi dan punya latar belakang pendidikan Biologi ini punya pribadi yang sangat ramah. Berinteraksi secara langsung dengan satwa langka dan endemik di Indonesia yaitu orangutan menjadi kebanggaan baginya. Di BORA (Bornean Orangutan Rescue Alliance) inilah petualangannya di mulai. Orangutan datang dengan cerita masing-masing. Terpisah dari induknya, pemeliharaan warga atau orangutan yang terkena dampak dari aktivitas manusia yang menghancurkan rumah mereka, menjadi cerita menyedihkan untuk kera besar satu-satunya yang ada di Indonesia ini.
Seno punya tugas membantu orangutan belajar kembali menjadi orangutan liar. Hal yang dilakukan pertama kali sebelum berinteraksi dengan orangutan yaitu mempersiapkan buah pakan. Pakan orangutan diberikan di pagi, siang, dan sore hari. Aktivitas selanjutnya yaitu Sekolah Hutan yang dilakukan pagi hari dan siang hari dalam rentan waktu 2 jam. Membawa orangutan ke lokasi sekolah hutan dimana orangutan beraktivitas mencari makan, bermain, berinteraksi dengan sesama orangutan, memanjat, menjelajah, bahkan tertidur di sekolah hutan adalah aktivitas yang cukup menguras energi. Ya, kita harus punya fisik yang kuat dan sehat. Aktivitas orangutan tersebut pun tercatat di buku dan terlapor dalam grafik dalam laporan bulanan.
Tidak jarang, Seno pun harus menghadapi tantangan sulit seperti cuaca yang tiba-tiba mendung atau pun orangutan yang telah keluar dari zona sekolah hutan yang ditetapkan, bahkan hal yang paling sulit lainnya adalah jika orangutan yang diamati mendadak susah untuk kembali dibawa turun kembali ke kandang. Namun di balik kesulitan itu, terdapat rekan kerja lainnya yang selalu siaga membantu.
Hari demi hari berlalu, Seno pun menyadari beberapa orangutan memiliki perkembangan tersendiri. Mereka mulai berani menjelajah hutan, menemukan makanan sendiri, dan belajar hidup tanpa bergantung pada manusia. Ketika saatnya tiba untuk melepaskan mereka kembali ke alam liar, perasaan itu sangat campur aduk. Ada kebahagian, kebanggaan, dan sedikit rasa sedih. Tapi itulah tujuan kita, mengembalikan mereka ke rumah sejatinya.
Bekerja di tempat konservasi orangutan adalah pengalaman yang mengubah hidup. Seno belajar bahwa bukan hanya kita yang merawat orangutan, tapi mereka juga mengajari kita tentang kesabaran, kepercayaan, dan pentingnya menjaga alam. Di sini, Seno menemukan makna sejati dari kata “rumah” dan “kebebasan”. (SEN)



