DAPATKAH VIRUS CORONA MENULAR KE KERA BESAR?

Wabah Corona yang sedang menjadi pendemi saat ini merupakan penyakit yang bersifat zoonosis. Zoonosis artinya bisa ditularkan dari hewan ke manusia atau sebaliknya. Masih belum diketahui hewan apa yang menjadi agen atau reservoir dari virus corona SARS-CoV-2 ini, tetapi diduga virus ini dibawa oleh kelelawar dan trenggiling. Apakah virus ini juga bisa menular ke kera besar seperti orangutan, simpanse, gorila dan bonobo?

Virus corona pertama kali diketahui dapat menular ke kera besar pada tahun 1981. Peneliti menemukan virus mirip corona (coronavirus-like) pada sampel feses babun, simpanse, beruk, monyet ekor panjang, monyet rhesus dan marmoset. Sejauh ini ada 7 jenis virus corona yang menyerang manusia. Human coronavirus jenis OC43 (HCoV-OC43) tercatat pernah menular ke 11 individu simpanse liar di Pantai Gading pada tahun 2017. Penyakit pernapasan lain yang menular dari manusia ke kera besar juga pernah terjadi. Salah satunya kasus 2 individu gorila liar yang mati karena tertular human metapneumovirus (HMPV) di Rwanda tahun 2009. Walau sampai saat ini belum ada kasus kera besar yang tertular virus SARS-CoV-2, tetapi penularan sangat mungkin terjadi mengingat manusia dan kera besar memiliki kesamaan DNA 97-99%.

Untuk mencegah penularan virus tersebut, Centre for Orangutan Protection telah memberlakukan status Waspada di Pusat Rehabilitasi Orangutan kami di Berau, Kalimantan Timur. Keputusan ini berlaku sejak 23 Maret 2020 demi mencegah penularan COVID-19 pada perawat satwa, staf dan para orangutan. COP menutup akses tamu untuk masuk ke pusat rehabilitasi dan pulau pra-pelepasliaran. Sosialisasi dilakukan pada seluruh karyawan COP Borneo. Kami menyediakan sabun dan tempat cuci tangan di banyak titik. Pemeriksaan suhu dilakukan setiap pagi dan sore hari. Kandang orangutan tetap dibersihkan setiap pagi. Penyemprotan disinfektan juga dilakukan di gudang pakan, camp karyawan, klinik dan dapur. (IND)

 

 

 

Comments

comments

You may also like