TIM BENCANA GUNUNG AGUNG PULANG

Sejak 2010, Centre for Orangutan Protection bekerja membantu satwa yang terdampak bencana alam. Tahun itu adalah saat COP pertama kali turun menyelamatkan hewan ternak dan peliharaan yang ditinggal pemiliknya mengunggsi karena bencana alam. Tahun ini pula lahir APE Warrior yang didukung Orangufriends (kelompok pendukung COP) di Yogyakarta saat gunung Merapi meletus dengan hebatnya. Menghadapi bencana tak bisa hanya sendiri. Bekerja sama adalah kunci utama keberhasilan bangkit dari bencana.

Selama satu bulan secara bergantian relawan COP membantu anjing, kucing maupun sapi yang berada di zona berbahaya gunung Agung, Bali. Sejak status gunung berapi ini menjadi awas pada 22 September yang lalu, tim penolong satwa ini bergerak cepat ke desa-desa yang ditinggal penduduk mengungsi. Tim ini bergerak dengan penuh perhitungan. Koordinasi dengan pemerintahan setempat dan Polsek suatu keharusan untuk menjaga keselamatan tim. Tentu saja koordinasi lintas organisasi untuk menghindari tumpang tindih bantuan harus diterapkan.

COP, BARC dan JAAN saling bahu membahu menyalurkan bantuan pakan satwa. “Luar biasa bantuan yang mengalir. Ada yang berbentuk pakan anjing kucing, ada juga dalam bentuk uang. Yang membantu kebutuhan tim juga ada. Di sinilah manajemen bencana berlaku. Uniknya, manajemen ini sangat dinamis dan cepat.”, jelas Hery Susanto, kapten APE Warrior COP.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada 29 Oktober 2017 mengumumkan penurunan status gunung agung dari level IV (Awas) menjadi level III (Siaga). “Dengan status gunung Agung menjadi Siaga, COP menarik timnya dari Bali. Tapi kami tetap memantau situasi dan kondisi, agar dapat bergerak cepat jika dibutuhkan bantuan lagi.”, ujar Hery lagi.

Terimakasih semua pihak yang bekerja bersama dalam bencana gunung Agung ini. “Para donatur di kitabisa.com/anjingkucingbali kami berkemas untuk pulang kembali ke Yogya. Para pengungsi sudah mulai berdatangan kembali ke desa. Anjing dan kucing kembali bertemu dengan pemiliknya.”, kata Hery Susanto. Terimakasih International Fund for Animal Welfare (IFAW), BARC, Animals Indonesia, JAAN, Polsek setempat, BNPB dan penduduk desa yang mempercayakan kami membantu satwa bencana gunung Agung. Kami pulang.

Comments

comments

You may also like