MISTERI DAN DUKA DI JALAN POROS WAHAU KALTIM

Sabtu, 26 Juli 2025 sebuah video buram nyebar cepat di media sosial. Gambarannya menunjukkan satu individual beruang madu tergeletak tak bergerak di tepi Jalan Poros Wahau, Kalimantan Timur. Tubuhnya tampak lemah, di kelilingi semak liar, seolah menyimpan rahasia kelam. Postingan itu seketika membangkitkan gelombang keprihatinan. BKSDA Kaltim segera bertindak menghubungi tim APE Crusader COP untuk menyelami kejadian tersebut. Tanpa menunggu lama, tim meluncur.

Saat senja merona di langit Kalimantan dengan udara yang masih hangat, bau menyengat tiba-tiba mengusik perjalanan menuju Simpang Perdau. Aroma tajam ini membawa firasat buruk yang tak bisa diabaikan. Dengan langkah hati-hati, laju kendaraan pun melambat. Di balik rerimbunan semak, pemandangan mengerikan terhampar. Jasad beruang madu dengan tubuh membengkak, dikerubungi lalat dan belatung yang bergerak lincah di atas luka-luka menganga.

Cahaya senja yang temaram menerangi tubuh beruang itu, memperlihatkan detil mengerikan. Cakar-cakarnya hilang seolah dicabut paksa. Alat kelaminya pun tak lagi utuh, meninggalkan bekas potongan kasar yang tak wajar. Keadaan itu membawa hawa ngeri sekaligus amarah bagi tim. Jelas bahwa ini bukan kematian biasa. Ada tangan manusia yang tega mencincang tubuh itu, mungkin demi keuntungan gelap, tanpa menghiraukan nyawa yang telah padam. Luka besar di dada beruang tampak seperti akibat benturan keras, kemungkinan tertabrak kendaraan, namun mutilasi yang mengikutinya menyingkap kekejaman yang lebih dalam.

Tim segera menyebar, menyisir area di sekitar jasad. Mata mereka tajam mencari petunjuk, jejak kaki, bekas ban, atau apapun yang bisa menyingkap pelaku. Namun hujan yang turun beberapa hari sebelumnya telah menghapus banyak tanda. Alam seolah turut menyembunyikan kebenaran, meninggalkan misteri yang semakin pekat. Dari tingkat pembusukan jasad, tim memperkirakan beruang telah mati sejak hari Jumat. Kejadian ini bukan sekedar kematian seekor hewan, tetapi pengingat pahit akan ancaman terhadap satwa liar. Setiap makhluk berhak hidup dan tugas melindunginya tak perah ringan. (AGU)

Comments

comments

You may also like