APE CRUSADER SELALU SIAP UNTUK ORANGUTAN DI KALTIM

Sore hari sembari menikmati udara hangat dan lembayung senja, tim APE Crusader berencana melakukan perjalanan ke Berau untuk melakukan pembersihan plang amaran sepanjang jalan. Di tengah perjalanan, ada panggilan mendesak untuk menyelamatkan orangutan di kecamatan Rantau Pulung. Kendaraan pun harus putar balik dan anggota tim terpaksa berpisah untuk melanjutkan perjalanan ke Berau dengan kendaraan umum.

Pukul 02.00 WITA, APE Crusader tiba di Wahau langsung bergegas mengangkut kandang, mempersiapkan diri jika harus memanjat pohon, membawa peralatan rescue sambil berkoordinasi dengan BKSDA SKW 2 Kaltim. Tepat saat matahari mulai terbit, tim tiba di lokasi yang sudah dikerumuni warga yang penasaran dan bertanya-tanya mengapa bisa ada orangutan di situ. Beberapa warga juga menutup hidung karena tidak tahan dengan bau orangutan liar.

Orangutan terpantau sudah bangun dari sarangnya. ‘Kiss squeak’ atau warning call yang terdengar adalah usahanya tidak ingin didekati. Penyelamatan orangutan liar tentu saja sulit sekali. Maksud kita orangutan terpojok, si orangutan malah kembali ke sarang yang dibangunya karena sarang adalah tempat nyaman dan aman yang telah dibangunnya. Itulah yang terjadi ketika bius berhasil ditembakkan. Alhasil, orangutan tertidur di sarangnya. Untunglah tim ada yang sudah siap memanjat dan menghampirinya, mendorongnya dari sarangnya. Sementara yang lain sudah siap dengan jaring terbentang menyambut orangutan yang harus tergusur dari rumahnya.

Pemeriksaan singkat dilakukan tim medis APE Defender. “Orangutan liar tanpa microchip, secara fisiologis teramati denyut jantung, suhu, dan respirasi dalam keadaan normal. Terdapat luka pada orangutan jantan ini, tepatnya pada bagian mata kanan rusak”, catat drh. Theresia Tineti dengan detil. Orangutan diberi nama Ilham sesuai nama pelapor dan filosfi yang agak lucu karena seperti mendapat panggilan atau ilham di tengah malam. (AGU)

Comments

comments

You may also like