BERANI PENASARAN DENGAN ORANG BARU

Saat pertama kali bertemu dengan orangutan, hati-hati dengan tatapan matanya. Seperti halnya saat kita pertama kali berkenalan dengan seseorang. Tatapan mata biasanya sulit untuk berbohong. Tidak terkecuali orangutan yang bernama Berani. Berani, menunjukkan keingintahuannya. Rasa penasaran akan sesuatu yang baru, terutama orang yang akan mengurusnya. 

Pagi ini, delapan orangutan akan ke sekolah hutan, termasuk Berani. Berani adalah orangutan jantan yang diselamatkan dari kandang kayu rumah warga Kutai Timur, Kalimantan Timur. Tanpa bius, Berani yang berusia 6 tahun dimasukkan kandang evakuasi. “Berani terlalu jinak untuk orangutan.”, ujar Hardi saat evakuasi. 

Berada di sekolah hutan hampir setahun terakhir ini belum juga membuatnya liar. Berani masih sering terlihat di lantai hutan. Sibuk dengan dirinya sendiri bahkan mengajak bermain perawat satwa. Memegang tangan perawat satwa, memperhatikannya dan kemudian mencoba memanjat pohon. Pilihan pohonnya biasanya pohon mati. kemudian turun lagi, tak lebih di ketinggian lima meter, Berani akan turun dengan sendirinya. Jhonny, kordinator perawat satwa di pusat rehabilitasi orangutan COP Borneo, dimana Berani saat ini berada mengatakan, “Berani seperti Pingpong. Pingpong dulu juga lebih sering bermain di lantai hutan. Merehabilitasi Berani pasti sulit sekali.”.

Setiap individu orangutan adalah pribadi yang unik. Selama proses di COP Borneo, setiap orangutan memiliki catatan tersendiri. Khusus orangutan Berani, proses ini akan lebih panjang dan penuh tantangan. Terimakasih atas dukungan pecinta orangutan. Semoga Berani memberikan harapan lebih baik lagi di bulan selanjutnya. 

 

Comments

comments

You may also like