IT’S TIME FOR PLAYING WITH CHILDREN IN THE REFUGEE CAMP

“Copies of the image to be coloured, done. I have put in the markers for colouring, too. Well, today I escaped from the routine of animals caring in the clinic and shelter”, said Novi Fani Rovika, volunteer of Animals Warrior for the Palu earthquake and tsunami disaster.

Novi had spent her full week feeding dogs and cats who were left and abandoned by their owners in the earthquake and liquefaction area of Patobo and Balaroa Villages. She took care of several confiscated animals in the BKSDA Central Sulawesi and Tahura Kapopo, Sigi District, Central Sulawesi. She also shared her time caring for dogs in Palu Dog Lover shelter and for cats at Mrs. Ana’s shelter, with around 80 cats. Now, it’s time to interact with children in the refugee camp, who still have time to think about cats and dogs in Patobo and Balaroa.

It starts with singing together, playing, telling stories and colouring images. Suddenly, 90 minutes passed. Their smile brings happiness to me. All the 20 elementary students from 4-5 grade finally can hold paper and colour markers again after the disaster. “Let’s color our life, kids!” said Novi with enthusiasm. (IND)

SAATNYA BERMAIN DENGAN ANAK-ANAK DI PENGUNGSIAN PALU
“Fotokopi gambar yang akan diwarnai, sudah. Spidol untuk mewarnai juga sudah kumasukkan tas. Baiklah hari ini melarikan diri dari rutinitas merawat satwa di klinik dan shelter.”, gumam Novi Fani Rovika, relawan Animals Warrior untuk bencana gempa dan tsunami Palu.

Setelah seminggu penuh mengisi hari-hari dengan memberi makan anjing, kucing di daerah bencana gempa dan likuifaksi kelurahan Patobo dan Balaroa yang ditinggal mengungsi penghuninya. Novi juga mengurus beberapa satwa sitaan di BKSDA Sulteng dan Tahura Kapopo, kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Novi juga berbagi waktu merawat anjing di shelter Palu Dog Lover maupun kucing-kucing di shelter ibu Ana yang jumlahnya mencapai 80-an kucing. Saatnya berinteraksi dengan anak-anak di pengungsian, yang masih juga sempat memikirkan nasib kucing maupun anjing yang mereka tinggal di Patobo maupun Balaroa.

Dimulai dengan bernyanyi bersama, bermain, bercerita dan ditutup dengan mewarnai tak terasa 90 menit pun berlalu. Senyum mereka adalah senyum bahagiaku. Keduapuluh anak kelas 4-5 SD ini pun kembali bisa memegang kertas dan spidol warna kembali. “Ayo warnai kehidupan, anak-anak!”, ujar Novi dengan semangat.

Comments

comments

You may also like