KITA DI COP SCHOOL BATCH 7

Awalnya kita tak saling kenal. Tahapan seleksi yang membuat kita jadi mulai mengenal satu sama lain. Walaupun sebagian dari kita selalu berkomunikasi di dunia maya… namun saat berkumpul di Yogyakarta tetap saja terasa asing. Latar belakang, suku, agama, pendidikan, jenis kelamin bahkan usia kita tak ada yang sama. Semua perbedaan itu justri melebur menjadi satu keluarga besar dan semakin besar.

Seolah tak ingin sekalipun melewatkan setiap kegiatan menjadi siswa COP School Batch 7 yang ‘bersejarah’ itu, maka tiap detik kebersamaan dan kebahagiaan kita jalani saat di Camp APE Warrior selalu diabadikan dengan ber ‘selfie’ ria, istilah zaman NOW nya. Meski tiap hari kita dicekoki dengan materi-materi seputar dunia konservasi yang bikin ekspresi kita dalam hitungan detik bisa berubah-ubah. Dari awalnya pengen nangis, tiba-tiba berubah jadi bengong, tak lama setelah itu berubah menjadi terpana. Kadang muncul juga ekspresi bengis bercampur kebencian. Pokoknya campur aduklah, seperti es tebak yang ketika sedang “Long March” paling kita idam-idamkan kehadirannya. Atau seperti ketoprak, yang suka hadir berseliweran di khayalan kita bila malam makin larut dan perut lapar, tapi kita masih saja bandel ngerumpi di camp tetangga. Kita sungguh menikmati itu semua dan sungguh bahagia!

Pada akhirnya, kita memang kembali ke ruitnitas masing-masing setelah 1 minggu bersama. Meski awalnya sulit untuk mengendalikan kerinduan yang tentu saja menguap paska kebersamaan itu. Tugas usai COP School di Yogya dilanjutkan dengan berkarya sesuai kemampuan masing-masing. Dan kesempatan untuk saling bertemu kembali di Jambore Orangufriends sekaligus wisuda bagi siswa COP School. Semangat COP pun kembali bersama Orangufriends. (Novi_Orangufriends)

Comments

comments

You may also like