PISANG MOLI NENEK NUN UNTUK ORANGUTAN

Orang-orang di kampung Merasak, Berau, Kalimantan Timur, memanggilnya Pouy Nun. Pouy dalam bahasa Dayak Kenyah bisa diartikan kakek ataupun nenek. Setiap hari saat cuaca cerah, nenek Nun menghabiskan waktunya di kebun walau sekedar membersihkan rumput ataupun mengambil sayur untuk dimasak.

Orang bilang tanah kita, tanah surga… sepertinya benar. Hampir semua warga kampung Merasa memiliki kebun dan di kebun mereka banyak tumbuh pohon buah-buahan, tidak terkecuali di kebun nene Nun. Pisang, pepaya, rambutan, durian, langsat dan buah-buahan lainnya. Tapi anehnya, pohon buah di kebun nenenk Nun tidak semuanya ditanam, misalnya pepaya. “Pepaya yang tumbuh di depan pondok nenek ini, bukan nenek yang tanam. Burung terbang bawa makanan lewat di atas kebun nenek, tidak sengaja menjatuhkannya, kalau tumbuh dan berbuah berarti rejeki nenek.”, cerita nenek Nun gembira.

Bermacam jenis pisang tumbuh di kebun nenek Nun, salah satunya pisang Moli. Buahnya yang manis, dengan panen yang cepat membuat pisang Moli jadi idola. Dulu pisang Moli hanya dijadikan hidangan untuk keluarga di rumah. Sekarang karena banyak tumbuh di kebun, nenek Nun memilih berbagi pisang Moli dengan para orangutan di COP Borneo. “Setiap 2 minggu sekali nenek Nun akan memberitahu kami kalau ada pisang yang sudah siap panen di kebunnya dan tidak tanggung-tanggung, sekali panen biasanya sampai 10 tandan, cukup untuk persediaan orangutan selama satu minggu lebih.”, ujar Wety Rupiana.

Nenek Nun sengaja menanam banyak pisang Moli di kebunnya untuk disajikan ke orangutan. Sebuah perbuatan sangat mulia, semoga kesehatan selalu menyertainya, Amin. (WET)

Comments

comments

You may also like