POPI, INI SARANG UNTUKMU

Sudah enam bulan bayi orangutan yang bernama Popi mengikuti kegiatan sekolah hutan di pusat rehabilitasi orangutan COP Borneo, Kalimantan Timur. Selama itu juga, para animal keeper bersabar menunggu perkembangan Popi di sekolah hutan. Mulai dari Popi hanya bisa berdiam di hammock, tidur dimana pun yang ia inginkan, menangis sepanjang berada di sekolah hutan karena ditinggal dan bingung untuk turun hingga sampai saat ini, Popi berani memanjat dan turun pohon sendiri.

Perkembangan Popi tak lepas dari program di sekolah hutan COP Borneo. Program yang menuntut para animal keeper sabar karena tingkah murid sekolah hutan yang tak mau tahu jika mereka telah asik bermain. Enam bulan saat yang tepat mengenalkan Popi sebuah sarang di sekolah hutan. Pagi ini, Danel memanjat pohon, menjalin beberapa ranting dan menyempurnakannya dengan daun-daun. Sarang buatan Danel untuk Popi. “Kita ini kan ibunya bayi-bayi malang ini. Kalau bukan kita yang mengajarinya atau mengenalkan sarang orangutan di hutan. Terus siapa lagi?”, ujar Danel serius.

Danel hampir saja selesai membuat sarang. Sementara itu, Jevri bersiap-siap membawa Popi untuk naik ke atas pohon. Dalam gendongan Jevri, Popi mempererat peganggannya. “Rasanya benar-benar jadi seorang ibu yang menggendong bayinya. Popi memelukku dengan kuatnya, seakan-akan dia tak mau sampai jatuh. Aku sendiri pun takut jika Popi sampai terjatuh.”, kenang Jevri saat makan malam bersama di dapur.

Sungguh luar biasa. Popi terlihat menyukai sarang buatan Danel. Tak ada tangisan Popi saat Danel dan Jevri meninggalkannya di sarang. Popi asik menggigit-gigiti ranting, daun dan memberanikan diri bergelantungan lalu kembali lagi ke sarangnya. Popi pun mengamati animal keeper dari sarang barunya. “Popi… kalau sekarang kamu duduk-duduk di sarang buatanku. Suatu saat nanti, kamu pasti bisa buat sarang mu sendiri ya!”, teriak Danel. (WET)

Comments

comments

You may also like