
HALLO SDN 15 KELAY MERAPUN
Anak-anak SD Negeri 15 Kelay Merapun, Kalimantan Timur terlihat berlari sambil bercanda di halaman sekolah. Canda tawa mereka tak lepas dari nyamannya sekolah tempat mereka menuntut ilmu. Semuanya terlihat dengan tertatanya lingkungan sekolah dan pemeliharaan kebersihan, tak heran 136 muridnya menjadi betah berada di sekolah.
Akhirnya, Yanto dan Ipeh pun menyapa mereka di kelas. “Siapa yang pernah ketemu satwa liar di dekat rumah?”, tanya Ipeh penuh semangat. Dan jawaban mereka pun tak kalah semangatnya hingga kami sulit mendengar dengan jelas satwa yang mereka sebutkan, kenang Yanto. Selasa, 3 November 2017 yang lalu, Yanto dan Ipeh yang merupakan relawan APE Guardian di Hutan Lindung Sungai Lesan mengunjungi SDN 15 Kelay Merapun di kampung Merapun luar RT 04 kecamatan Kelay, kabupaten Berau, Kalimantan Timur. “Letaknya kampung yang berbatasan langsung dengan HLSL inilah yang mengantarkan kami edukasi ke SDN 15 ini dan bertatap muka dengan para tokoh masyarakat setempat sambil membagikan poster dan stiker. “Konflik manusia dan satwa liar memang tak terelakan. Tapi kami berharap dengan sosialisasi ini, masyarakat jadi tahu, mereka bisa melaporkan kemana saja.”, ujar Ipeh lagi.
Yanto, Ipeh, Danel dan Samuel pun terpaksa mengakhiri perjumpaan kali ini. Cerianya anak-anak masih terbawa sampai sekarang. Yanto bahkan berjanji untuk kembali lagi mengisi waktu luangnya untuk menjadi relawan di APE Guardian. Walaupun tanpa listrik, sinyal telepon apalagi internet, bahagia menjadi begitu sederhana. (REZ)