KELOMPOK 6 COP SCHOOL SAAT SCHOOL VISIT

Bersama Tedjo, Jevri, Hedi, Marinda, Hanna dan Vanny, kami mengunjungi SD Negeri Kepek yang berada di Jl. Kepek, Pengasih, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tugas kami memberi edukasi kepada siswa-siswi kelas IV yang berjumlah 30 anak.

Edukasi di luar ruangan? Baiklah dimulai dengan berbaris dan bermain…! Lompat… lompat… lompat… ayo konsentrasi. Permainan habitat pun dimulai. Kertas ini ibarat hutan yang merupakan tempat tinggal dan hidupnya orangutan. Kertas yang semula cukup untuk seluruh siswa kelas IV ini semakin lama, semakin sempit karena disobek. Begitu pula hutan yang merupakan habitat orangutan, semakin lama… semakin kecil dan hanya cukup untuk satu orang anak. “Baiklah anak-anak… kita harus menjaga hutan… agar orangutan dapat hidup… agar satwa liar lainnya dapat hidup.”.

Jevri pun bercerita tentang profesinya sebagai animal keeper atau penjaga satwa di pusat rehabilitasi orangutan COP Borneo. Bayi-bayi orangutan yang terpaksa masuk ke COP Borneo adalah orangutan yang kehilangan induknya. Mereka terpaksa menjadi yatim dan dirawat di COP Borneo. Orangutan pun harus bersekolah, namanya sekolah hutan. Saatnya mereka berlatih memanjat, berayun, memilih daun yang bisa dimakan, menemukan sarang semut bahkan membuat sarang kecil untuk tidur siangnya. Jika waktunya nanti, orangutan-orangutan itu akan dilepasliarkan kembali ke hutan, agar bisa menjalankan fungsinya sebagai penghijau hutan. Ya, orangutan pemakan buah dan biji-bijian hutan. Dengan daya jelajahnya yang luas, dia menyebarkan biji-bijian ini saat makan dan saat buang air besar. Dia juga membantu benih hutan terkena matahari dengan menjelajahi hutan dari satu kanopi ke kanopi yang lain.

Suasana semakin riuh, saat kostum orangutan bergabung dengan mereka. Keceriaan terpancar dari wajah siswa-siswi, tapi tak sedikit yang terlihat berlari ketakutan ketika dihampiri orangutan. Dan menjadi sedih ketika orangutan berpamitan untuk pulang. (Kelompok6_COPSCHOOL)

Comments

comments

You may also like