
THERE IS LIFE IN THE EYES ORANGUTAN
As usual I overslept. The bath is a must to increase my good-look,especially today we will visit SMAN 8 Malang. Orange T-shirt with a picture of orangutan in the form of a vector is pride to wear when I am representing COP.
Thanya (COP School Batch # 5) started the visit by telling the history of COP. Continued by Ristanti who explained the anatomy of orangutan. To make it easy, Ristanti explained some of the differences of bone structure, skull and also senses between humans and orangutans. Different os-Ula bone
structure which is longer on the arm and wrist is an adjustment to the habits of climbing and hanging from a tree. Ibenk explained 97% similarity between DNA of orangutan and human, that change along with the changes in the nature and environment. While I began to feel so nervous, I got a chance to explain about the exploitation of animals and what can students of SMAN 8 do.
The was a lot that Orangufriends Malang wanted to share but the time was too tight. I increasingly eager to visit other schools, to encourage the young generation to care more and repair the damage, start from nowon.(Rifqi Rahman, alumni of COP School Batch # 5)
DI MATA ORANGUTAN ADA KEHIDUPAN
Seperti biasa saya terlambat bangun. Mandi itu wajib untuk menambah kegantengan saya, apalagi hari ini akan school visit di SMAN 8 Malang. Baju oranye gambar muka orangutan dalam bentuk vektor adalah baju kebanggaan yang selalu ku pakai saat mewakili COP.
Thanya (COP School Batch #5) mengawali perjumpaan anak SMA 8 dengan menceritakan perjalanan COP selama 9 tahun terakhir ini. Dilanjutkan Ristanti menjelaskan anatomi orangutan. Untuk memudahkan siswa SMA, Ristanti menjelaskan beberapa perbedaan struktur tulang, tengkorak dan juga indra antara manusia dan orangutan. Perbedaan struktur tulang os Radius-Ula yang lebih panjang pada lengan dan pergelangan tangan ini merupakan penyesuaian dengan kebiasaan memanjat dan bergelantungan di pohon. Ibenk memaparkan 97 % kesamaan DNA orangutan dengan manusia, yang berubah mengikuti perubahan sifat dan lingkungannya. Sementara saya mulai merasa mules karena grogi, mendapat kesempatan menjelaskan eksploitasi satwa dan apa yang bisa siswa SMAN 8 malang bisa lakukan.
Begitu banyak yang ingin Orangufriends Malang sampaikan tap iterbatas oleh waktu. Rifqi semakin bersemangat untuk mengunjungi sekolahan lain, untuk mengajak generasi muda yang lain lebih peduli dan memperbaiki kerusakan yang terjadi, mulai sekarang. (Rifqi Rahman, alumni COP School Batch #5)