
ICEL TERLIHAT BERMAIN DI PINGGIR SUNGAI
Michelle, orangutan betina yang manja ini kini bertubuh besar. Mustahil menggendongnya, itu sebabnya setelah melalui pemeriksaan kesehatan, Icel (panggilannya) memperoleh kesempatannya untuk belajar hidup mandiri tanpa bersentuhan dengan manusia di sebuah pulau pra-rilis orangutan pusat rehabilitasi orangutan COP Borneo di Labanan, Berau, Kalimantan Timur.
Tiga bulan pertamanya di pulau memaksanya untuk takut dan tidak turun ke tanah walau sesaat. Ternyata selama itu pula, dia belajar mengetahui waktu perawat satwa menghampirinya untuk memberinya makan. “Orangutan memang makhluk yang sangat pintar, dia cepat belajar dan menyesuaikan diri.”, ujar Reza Kurniawan, ahli primatologi COP.
Michelle terlihat menyentuh tanah sejak dia pernah terjatuh dari pohon ara. Pohon ara itu sendiri berada dekat dengan menara tempat meletakkan pakan pagi maupun sorenya. Setelah itu Michelle sempat terlihat beberapa saat bermain dengan mengambil batu di pinggir sungai. “Bahkan ketika kami mendekatinya dengan perahu, Michelle cenderung lebih berani untuk mendekati kami bahkan sampai menyentuhkan kakinya ke air yang mana sebelumnya tak pernah sama sekali.”, ujar drh. Satria Dewantara.
Cuaca di COP Borneo yang kering mungkin menjadi penyebab Icel turun. drh. Satria juga sempat memergokki Icel minum dengan mulut langsung dari sungai. Harapan besar untuk Icel bisa kembali dilepasliarkan ke habitatnya menjadi semangat kami semua. Kami percaya, Icel bisa menjalankan perannya di hutan yaitu sebagai agen penghijauan alami. Semangat kamu untuk Icel lewat sini aja ya https://www.kitabisa.com/orangindo4orangutan