
COP HELPS THE 11th ZOO IN INDONESIA
On this day, November 22, 2018, the Center for Orangutan Protection together with the Gajahmungkur Wildlife Park, Central Java signed a Memorandum of Understanding to work together to improve the welfare of orangutan within the ex-situ conservation agency of the Wonogiri Regional Government. There is one male Bornean orangutan (Pongo pygmaeus) who will be included in the program. In the program, both parties agreed to work together to enrich cages and nutrition so it will improve the orangutan’s welfare.
This Gajahmungkur Wildlife Park is the eleventh ex-situ conservation institution assisted by the COP. Previously, COP had assisted in Bali Zoo, Taru Jurug Solo, Mangkang Semarang, Seruling Mas Banjarnegara, Ragunan Jakarta, Rimbo Jambi Park, Kinantan Bukit Tinggi, Sawah Lunto Zoo, Medan Zoo and Unmul Samarinda Botanical Garden (KRUS). The COP’s vision is to create a good life for orangutans including orangutans in conservation captivities.
Previously, in January 2018, there was news about an orangutan in Gajah Mungkur attacked one of their animal keepers. “COP hopes that incident will not happen again. Gajah Mungkur parties should improve themselves and must be followed by improving the behavior of visitors. All of us must obey the signs or rules, so that kind of unwanted incidents does not occur”, said Daniek Hendarto, the COP conservation manager.
COP BANTU KEBUN BINATANG KE-11 DI INDONESIA
Pada hari ini, 22 November 2018, Centre for Orangutan Protection bersama dengan Taman Satwa Gajahmungkur, Jawa Tengah menandatangani Nota Kesepahaman untuk bekerjasama meningkatkan kesejahteraan orangutan yang berada dalam lembaga konservasi eks-situ milik Pemda Wonogiri tersebut. Ada 1 (satu) individu orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus) berjenis kelamin jantan yang akan masuk dalam program tersebut. Dalam program tersebut, kedua belah pihak sepakat untuk bekerjasama memperkaya kandang dan nutrisi agar orangutan dapat meningkatkan kesejahteraannya.
Taman Satwa Gajahmungkur ini merupakan lembaga konservasi eks-situ yang kesebelas yang dibantu COP. Sebelumnya, COP pernah membantu di Bali zoo, Taru Jurug Solo, Mangkang Semarang, Seruling Mas Banjarnegara, Ragunan Jakarta, Taman Rimbo Jambi, Kinantan Bukit Tinggi, Taman Marga Satwa Sawah Lunto, Medan Zoo dan Kebun Raya Unmul Samarinda (KRUS). Visi COP atau Pusat Perlindungan Orangutan yang berbentuk perkumpulan ini adalah kehidupan yang baik bagi orangutan termasuk orangutan yang berada dalam lembaga konservasi.
Sebelumnya pada Januari 2018 muncul pemberitaan dimana orangutan yang menjadi koleksi obyek wisata Waduk Gajah Mungkur menyerang salah satu animal keepernya. “COP berharap, kejadian seperti ini tidak terulang kembali. Pihak WGM memperbaiki diri dan itu pun harus diikuti dengan perbaikan prilaku para pengunjung obyek wisata dimana ada satwanya. Patuhi rambu atau tata tertib yang berlaku, agar kejadian yang tidak diinginkan tidak terjadi.”, ujar Daniek Hendarto, manajer konservasi eksitu COP.