SAVE THE BATANGTORU ORANGUTAN TWINS

Nine months since the Orangutan Tapanuli or Pongo tapanuliensis species announced as the 3rd species of orangutan after Pongo pygmaeus (Bornean orangutan) and Pongo abelii (Sumatran orangutan), another unexpected discovery appeared in May 2018, that is a mother of orangutan found with her two look alike children. Twins?

This is a very rare occurrance. “According our knowledge, Leuser and Gober orangutan who are blind gave birth to twins in January 2011. But they aren’t wild, the delivery was done in orangutan rehabilitation center in Batu Mbelin quarantine, Sibolangit, North Sumatera.”, says Rian Winardi, COP vet specialist. In January 2015, The mother (Gober) and the children (Ganteng and Ginting) were released in Jantho forest, Aceh, but unfortunately Ganteng couldn’t followed his mother and his twin. “Generally in the birth of twins, one has bigger body than another, so does the ability. That’s why the discovery of the wild twin Tapanuli orangutan in nature is amazing.”, adds Rian again.

Right now, Tapanuli orangutans are facing their main threat, that is losing its habitat. The construction of a hydro power plant is expected to threaten the Tapanuli orangutan population that is no more than 800 individuals remaining.There are 25 (twenty five) of the world’s leading scientist who are members of ALERT (Alliance of Leading Environmental and Thinkers) sent a letter of objection to the construction of Batang Toru hydroelectric project to the President of Indonesia, Joko Widodo.

Tapanuli orangutan is the fewest speciest with small habitat who will be increasingly endangered. “Illegal forest clearance, logging, and poaching are quite a threat for Tapanuli orangutan. The emergence of an industry in the habitat of Tapanuli orangutan can certainly accelerate its extinction.”, Ramadhani, COP Manager of Orangutan and Habitat Protection sadly said. 

SELAMATKAN ORANGUTAN KEMBAR BATANGTORU
Sembilan bulan sejak diumumkannya spesies Orangutan Tapanuli atau Pongo tapanuliensis sebagai spesies orangutan ketiga setelah Pongo pygmaeus (orangutan Kalimantan) dan Pongo abelii (orangutan Sumatera), muncul lagi penemuan tak terduga lainnya pada Mei 2018 yaitu ditemukan induk beserta dua anaknya yang terlihat sama, kembar?

Ini adalah kasus yang sangat langka. “Sepengetahuan kami, orangutan Leuser dan Gober yang keduanya buta pada Januari 2011 melahirkan bayi kembar. Tapi bukan liar, kelahirannya di pusat rehabilitasi orangutan di Karantina Batu Mbelin, Sibolangit Sumatera Utara.”, ujar Rian Winardi, dokter hewan COP. Pada Januari 2015, Induk (Gober) dan anak kembarnya (Ganteng dan Ginting) dilepasliarkan di hutan Jantho, Aceh namun sayang Ganteng tak mampu mengikuti induk dan saudara kembarnya. “Biasanya kelahiran kembar, ada yang lebih besar dan ada yang lebih kecil berikut kemampuannya. Itu sebabnya penemuan orangutan Tapanuli kembar yang liar di alam sangat menakjubkan.”, tambah Rian lagi.

Kini, orangutan Tapanuli menghadapi ancaman utamanya yaitu kehilangan habitat. Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air diduga akan mengancam populasi orangutan Tapanuli yang tak lebih dari 800 individu ini. Ada 25 (dua puluh lima) ilmuwan terkemuka dunia yang tergabung dalam ALERT (Allliance of Leading Environmental Researchers and Thinkers) mengirimkan surat keberatan pembangunan proyek PLTA Batang Toru ini kepada Presiden RI, Joko Widodo.

Orangutan Tapanuli adalah spesies yang paling sedikit dengan habitat yang kecil akan semakin terancam punah. “Pembukaan hutan ilegal, penebangan dan perburuan sudah cukup menjadi ancaman bagi orangutan Tapanuli. Munculnya industri di habitat orangutan Tapanuli dapat dipastikan mempercepat kepunahannya.”, kata Ramadhani, manajer perlindungan orangutan dan habitat COP dengan miris.

Comments

comments

You may also like