
MAKASSAR ORANGUFRIENDS IN SIDIK
Of course there’s no orangutans in Celebes island. But, the wide range of orangufriends network (the orangutan support group) make orangutan protection is not just a matter of Sumatera and Borneo. 2 days in March 2018, Makassar orangufriends with Mapala Anoa, Veterinary Studies Program, Hasanuddin University, conducted an event of socialization and public discussion in Unhas Makassar campus.
“Wildlife and its problems” theme were interestingly discussed by drh. Supriyanto from BKSDA of South Sulawesi .The discussion began with introduction to wildlife, especially endemic wildlife in Sulawesi. And then continued with discussion about wildlife as zoonotic pool by drh. Kristina Widyayanti from Makassar Pet Clinic. Not only that, the existence of conflict between human and wildlife were also discussed by drh. Muhtadin Wahyu who is PPDH Unsyiah alumni.
March 20, 2018 was the second day of SIDIK (Socialisation and Public Discussion) event and it featured drh. Reski Indah Kesuma who is an alumnus of COP School Batch 4. Discussion of the “Orangutans as threat or victim?” film became so interesting. “Seeing the people’s enthusiasm which most are UNHAS students from various disciplines, I feel that Indonesian wildlife, including orangutan still has hope to be exist in the future.”, said Ekky who has been a COP volunteer since 4 years ago.
Centre for Orangutan Protection is a grass-root organization who count on its volunteer, like Ekky. Whoever and wherever, they’re COP power to acknowledged society to be more concerned to orangutan protection. Let’s join us to be orangufriends, our email is at info@orangutanprotection.com. (Ekki_OrangufriendsMakasar)
ORANGUFRIENDS MAKASSAR DI SIDIK
Tentu saja tidak ada orangutan di pulau Sulawesi. Namun luasnya jaringan orangufriends (kelompok pendukung orangutan) menjadikan perlindungan orangutan tak sebatas urusan Sumatera dan Kalimantan. Dua hari di bulan Maret 2018, orangufriends Makassar bersama Mapala Anoa Prodi Kedokteran Hewan Universitas Hasanuddin mengadakan kegiatan sosialisasi dan diskusi publik di kampus UNHAS Makassar.
Tema “Satwa Liar dan Permasalahannya”, dikupas dengan menarik oleh drh. Supriyanto dari BKSDA Sulawesi Selatan. Diskusi diawali dengan pengenalan satwa liar khususnya satwa endemik Sulawesi. Kemudian dilanjutkan diskusi satwa liar sebagai zoonotic pool oleh drh. Kristina Widyayanti dari Makassar Pet Clinic. Tak sebatas itu saja, adanya konflik antara manusia dan satwa juga dikupas oleh drh. Muhtadin Wahyu yang merupakan alumni PPDH Unsyiah.
20 Maret 2018 yang merupakan hari kedua dari rangkaian SIDIK (Sosialisasi dan Diskusi Publik) diisi oleh drh. Reski indah Kesuma yang merupakan alumni COP School Batch 4. Diskusi film “Orangutan sebagai Ancaman atau Korban?” menjadi begitu menarik. “Melihat antusiasme masyarakat yang sebagian besar adalah mahasiswa UNHAS dari berbagai disiplin ilmu, saya merasa satwa liar Indonesia termasuk orangutan masih mempunyai harapan untuk tetap eksis di masa depan.”, ujar Ekki yang telah menjadi relawan COP sejak empat tahun yang lalu.
Centre for Orangutan Protection adalah organisasi akar rumput yang mengandalkan para pendukungnya, seperti Ekki ini. Siapa pun dan dimana pun menjadi kekuatan COP menggalang publik untuk lebih peduli pada perlindungan orangutan. Mari bergabung menjadi orangufriends, email kami di info@orangutanprotection.com (Ekki_OrangufriendsMakasar)